Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Bos Pendiri GoTo, Punya Background Lulusan Teknologi dan Bisnis

GoTo baru saja melakukan PHK massal 1.300 karyawannya atau sekitar 12 persen dari total karyawan.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - GoTo kini ramai diperbicangkan publik, usai merosotnya saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO).

GOTO juga telah mengumumkan akan merumahkan 1.300 karyawannya, atau setara dengan 12 persen total karyawan.

Adapun, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk  (GoTo) adalah perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi Indonesia, yang dibentuk sebagai hasil merger atau gabungan dari startup besar Gojek dan Tokopedia.

Ekosistem GoTo terdiri dari layanan transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. 

Namun, dibalik ramainya topik pembicaraan mengenai GoTo saat ini, sebenarnya siapa saja pendiri dari perusahaan GoTo ini? Simak ulasan Bisnis selengkapnya.  

Deretan Pendiri Perusahaan GoTo

1. Andre Soelistyo

Melansir dari Bloomberg, Andre Soelistyo merupakan salah satu sosok pendiri GoTo. Diketahui, pada tahun 2005 Andre memperoleh gelar Bachelor of Science in Information Technology dari University of Technology Sydney, Australia.

Dia memulai karier sebagai Management Trainee dalam Triputra Group dari tahun 2005 hingga 2008. Sebelum bergabung dengan GoTo, Andre pernah menjabat sebagai Head of Corporate Finance di salah satu kontraktor pertambangan batu bara terbesar di Indonesia, PT Delta Dunia Makmur Tbk sejak tahun 2009 hingga 2011.

Lalu, pada 2008 hingga 2016, dia juga sempat menjadi Direktur Eksekutif PT Northstar Group, perusahaan dana ekuitas swasta terkemuka di Asia Tenggara,

Kini, sebagai CEO GoTo dan CEO GoTo Financial, Andre Soelistyo berperan menentukan strategi perusahaan agar bisa tumbub secara pesat. Bahkan, hingga tahun 2026, dia juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Selama masa jabatannya dia telah berhasil memperluas lini bisnis pembayaran dan jasa keuangan.

2. Kevin Aluwi

Sementara itu, sebelum melakukan merger menjadi GoTo, Kevin Aluwi sendiri merupakan salah satu pendiri dari perusahaan Gojek.  

Setelah Nadiem Makarim pamit dari Gojek, karena diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kevin pun mulai diberi kekuasaan untuk menjadi Co-CEO menggantikan Nadiem Makarim. Bahkan, pria tersebut memiliki andil besar dalam kemajuan Gojek.

Kevin sendiri merupakan lulusan dari University of Southern California Marshall School of Business. Dia memulai karier sebagai Analyst di beberapa perusahaan di Los Angeles. Kemudian, pada 2011, Kevin kembali ke Indonesia dan menempati jabatan sebagai Business Development Manager di Merah Putih Inc. 

Selanjutnya, dia juga sempat menjadi Head of Business Intelligence di Zalora. Hingga akhirnya, Kevin bertemu dengan Gojek sebagai Chief Financial Gojek dan sempat menjadi Data Guy hingga akhirnya menjadi CEO Gojek pada Oktober 2019.

3. William Tanuwijaya

Terakhir adalah William Tanuwijaya yang merupakan pendiri dari Tokopedia. Hingga, akhirnya menjadi bagian dari pendiri GoTo bersama dengan Andre dan Kevin.

William merupakan lulusan teknologi informasi, Universitas Bina Nusantara. Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 2003, William kemudian ingin mengikuti kecintaannya pada dunia digital, membuat dirinya ingin membuat perusahaan internet sendiri.

Berdasarkan profil LinkedIn-nya, William merintis Tokopedia pada tahun 2009. Hingga akhirnya, perusahaan tersebut berkembang dengan pesat. Pada, tahun 2016, William terpilih mewakili Indonesia sebagai Young Global Leader, World Economic Forum.

Di tahun 2019, William berhasil menyabet penghargaan Ernst & Young (EY) Entrepreneur of The Year. Penghargaan ini diberikan kepada para individu maupun perusahaan yang sukses dalam memperlihatkan kepemimpinan dan visi untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi sekitarnya.

Terbaru, pada tahun 2020, William masuk ke dalam 100 People Transforming Business in Asia menurut Business Insider.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper