Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaleidoskop 2022: Lika-liku Drama Seputar Elon Musk dan Twitter

Tahun 2022 menjadi tahun yang penuh drama bagi Elon Musk dan Twitter
Elon Musk/Bloomberg
Elon Musk/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Tahun 2022 menjadi tahun yang penuh drama bagi CEO Tesla Elon Musk dan platform media sosial Twitter Inc.

Platform yang didirikan oleh Jack Dorsey, Evan Williams, Christopher 'Biz' Stone dan Noah Glass pada 21 Maret 2006 ini dilirik Miliarder Elon Musk yang ingin mengakuisisi senilai US$44 miliar. 

Proses akuisisi ini pun tidak berjalan mulus karena Elon sempat memutuskan membatalkan kesepakatan. Namun, pada akhirnya dia kembali dan resmi mengakuisisi platform media sosial ini.

Akan tetapi, drama Twitter dan Elon Musk masih belum usai setelah akuisisi. Berikut ringkasan peristiwa yang terjadi seputar Elon Musk dan Twitter sepanjang tahun 2022, seperti dirangkum Bisnis dari berbagai sumber:

Awal Akuisisi Twitter

Kaleidoskop 2022: Lika-liku Drama Seputar Elon Musk dan Twitter

Elon Musk Ancam Mundur dari Kesepakatan

Pada 13 Mei 2022, Elon Musk memutuskan untuk menunda kesepakatan akuisisi menyusul laporan bahwa 5 persen dari pengguna aktif harian Twitter adalah akun spam atau bot.

“Untuk mengetahuinya, tim saya akan melakukan ramdom sampling terhadap 100 follower akun @twitter. Saya ingin yang lain juga melakukan cara ini dan kita lihat apa hasilnya,” cuit Elon di akun Twitter @elonmusk, 14 Mei 2022.

Pada 6 Juni 2022, Elon Musk melalui pengacaranya mengirim surat ke Twitter yang berisi ancaman akan membatalkan kesepakatan. Elon menuduh Twitter menolak untuk memenuhi permintaan data atas jumlah akun spam.

Dewan Direksi Twitter menyanggupi tuntutan Elon tersebut pada 8 Juni. Mereka setuju untuk memberikan akses data tweet pengguna yang disebut dengan ‘firehose.’

Pada 8 Juli, Elon mengatakan dia akan membatalkan penawaran akuisisi Twitter karena mereka tidak akan memberikan informasi yang cukup mengenai jumlah akun bot. Empat hari setelahnya pada 12 Juli, Twitter menggugat Elon untuk memaksanya menyelesaikan kesepakatan.

Antara 5-9 Agustus, Elon menjual sekitar US$6,9 Miliar saham Tesla. Pada 6 Agustus, Elon juga menantang mantan CEO Twitter Parag Agrawal dalam debat publik mengenai akun spam dan melakukan jajak pendapat kepada para pengikutnya tentang apakah mereka percaya bahwa kurang dari 5 persen pengguna aktif harian Twitter adalah akun bot.

Pada 5 Oktober, Elon Musk kembali mengajukan proposal untuk melanjutkan kesepakatan akuisisi perusahaan. Lalu pada 20 Oktober, dilaporkan bahwa Elon berencana untuk memecat sekitar 75 persen tenaga kerja Twitter setelah ia selesai mengakuisisi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper