Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Stanley Meyer, Ahli Mesin Penemu Konsep Bahan Bakar Air

Aryanto Misel diklaim jadi penerus inovator dari konsep milik Stanley Meyer 
Stanley Meyer
Stanley Meyer

Bisnis.com, JAKARTA - Aryanto Misel kini disandingkan dengan kisah mendiang Stanley Meyer yang melegenda.

Seiring meluasnya kabar, banyak warganet yang menilai kedua sosok ini memiliki kesamaan inovasi yang menggemparkan dunia otomotif.

Aryanto sendiri merupakan pria kelahiran Semarang yang mengklaim dirinya mampu mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan. 

Melansir dari Bisnis, lewat inovasinya, yakni Nikuba (Niku Banyu), temuannya ini pun berhasil menarik perhatian perusahaan supercar Italia seperti Ducati, Ferrari hingga Lamborgini.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Stanley Meyer ini? 

Stanley Meyer merupakan ahli mesin asal Amerika Serikat yang mengembangkan teknologi revolusioner "water fuel cell” alias “sel bahan bakar air” pada 1975.

Melansir dari University of Minnestora, Meyer mengklaim temuannya ini dapat memecah molekul air menjadi elemen-elemen terpisahnya, yaitu hidrogen dan oksigen, dengan menggunakan arus listrik kecil.

Secara instan, dia pun mendapatkan perhatian yang signifikan dan menarik investor dengan konsep sel bahan bakar airnya. 

Meyer juga memperlihatkan kendaraan yang diduga ditenagai oleh penemuannya tersebut. 

Menurut RexResearch, dirinya secara rinci mendeskripsikan penemuan sel bahan bakarnya, lengkap dengan ilustrasi gambar, sesuai persyaratan untuk memperoleh paten. 

Dia juga memperlihatkan kepada publik melalui video "It Runs on Water" tentang keberhasilan mobil yang berjalan dengan menggunakan bahan bakar air.

Lantas, berkat penemuannya tersebut, Meyer pun menerima begitu banyak liputan media dan pengakuan dari beberapa organisasi. Pasalnya, saat itu harga minyak sedang melambung tinggi.

Diklaim Palsu 

Namun, kontroversi segera terjadi pada Meyer, kala dia dituduh penipuan oleh sejumlah pihak. 

Tuduhan tersebut menyatakan teknologi sel bahan bakar Meyer tidak orisinal, melainkan hanya variasi dari sel elektrolisis yang sudah ada sebelumnya, yang telah dikembangkan oleh orang lain. 

Sampai akhirnya, pada 1996, dia diadili di pengadilan di Ohio atas tuduhan penipuan.

Selama persidangan pun, tidak ada bukti konkret yang disajikan untuk mendukung klaim Meyer. 

Tidak ada video jelas atau demonstrasi ilmiah yang menunjukkan mobil berjalan hanya dengan bahan bakar air.

Laporan saksi mata menjadi dasar utama klaimnya, yang meninggalkan keraguan di benak investor dan pengadilan. 

Akhirnya, Meyer dinyatakan bersalah atas tuduhan penipuan dan diharuskan mengembalikan investasi yang telah dia terima.

Sebagian besar komunitas ilmiah dan teknis meyakini bahwa konsep Meyer yang mengklaim mobil berjalan dengan air tidak konsisten dengan prinsip-prinsip ilmiah yang diketahui, terutama dalam hal hukum termodinamika. 

Diperlukan energi untuk memisahkan air menjadi komponennya, dan energi yang sama dibutuhkan untuk mengembalikannya menjadi air lagi.

Kematian Mendadak

Selang dua tahun, tepatnya 1998, Stanley Meyer mengalami kematian yang tidak terduga. 

Stephen Meyer, saudara kembarnya, mengisahkan Stanley Meyer tiba-tiba muntah dan sekarat sampai akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Kejadian tersebut terjadi saat mereka berada di sebuah restoran dan bertemu dengan dua investor asal Belgia.

"Stanley meminum jus cranberry, lalu tiba-tiba  dia memegang lehernya, berlari keluar, berlutut, dan muntah-muntah

Menurut Stephen, Stanley mengucapkan kalimat terakhir sebelum meninggal dunia, soal kematiannya bagaimana seseorang dengan sengaja meracuninya. 

Awalnya, banyak orang menduga Stanley Meyer dibunuh, karena penemuan-penemuannya dapat membuka jalan bagi pengembangan energi terbarukan, terutama dalam industri otomotif.

Namun, hasil otopsi disimpulkan soal penyebab kematian Stanley Meyer adalah aneurisma serebral akibat tekanan darah tinggi.

Kondisi ini terjadi ketika dinding pembuluh darah melemah dan mengalami penipisan, sehingga membentuk kantong yang dapat mengalami tekanan atau pecah. 

Jika aneurisma pecah, dapat menyebabkan perdarahan otak yang serius, yang dikenal sebagai perdarahan subarachnoid, berupa sakit kepala parah tiba-tiba, kehilangan kesadaran, mual, muntah, kejang, dan gangguan neurologis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper