Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bermodal Rp200.000, Pengusaha Bubur Bayi Ini Punya 200 Mitra

Berawal dari keinginan memenuhi kebutuhan sang buah hati, Luthfiel bersama sang istri membangun bisnis bubur bayi sejak 2009. Saat itu, mereka mempunyai anak berusia 6 bulan yang butuh makanan pendamping ASI (MPASI). Sang istri, Nadya Juwita Ayu, membuatkan bubur bayi untuk kebutuhan sang anak.

Bisnis.com, Jakarta - Berawal dari keinginan memenuhi kebutuhan sang buah hati, Luthfiel bersama sang istri membangun bisnis bubur bayi sejak 2009. Saat itu, mereka mempunyai anak berusia 6 bulan yang butuh makanan pendamping ASI (MPASI). Sang istri, Nadya Juwita Ayu, membuatkan bubur bayi untuk kebutuhan sang anak.

“Karena melihat anak saya doyan makan, beberapa kerabat minta dibuatkan bubur yang sama. Ternyata anak-anak mereka juga suka. Dari situ, saya terpikir untuk menjadikan ini sebagai bisnis,” ujarnya.

Bermodal uang Rp200.000, Luthfiel dan Nadya mulai memproduksi bubur bayi sehat berlabel Bebiluck dan membuka lapak di dekat rumah. Tak disangka, sambutan konsumen sangat positif. Melihat besarnya potensi yang bisa digarap, Luthfiel lantas menawarkan kemitraan pada 2011. Agar produknya makin berkualitas dan bernilai jual tinggi, dia mulai menggunakan produk organik untuk membuat bubur bayi.

“Berbisnis di bidang usaha makanan bayi memang lebih rentan, lebih sensitif, dan benar-benar harus hati-hati. Kami tidak menggunakan MSG, bahan pengawet, dan bumbu penyedap. Kami gunakan beras dan sayuran organik untuk meminimalisir bahaya dari pestisida yang biasanya menempel di sayuran,” katanya.

Jenis sayuran organik yang dia gunakan di antaranya bayam, wortel, labu siam, kacang polong, jagung, hingga brokoli. Selain beras dan sayur, Bebiluck juga menggunakan daging ayam organik.  Untuk mendapatkan beras, daging ayam, dan sayuran organik, Luthfiel menjalin kerja sama dengan petani beras organik di Surakarta, Jawa Tengah, dan beberapa penjual (vendor) sayuran organik.  

Seiring dengan berjalannya waktu, brand Bebiluck pun makin terkenal. Luthfiel tak hanya kebanjiran permintaan konsumen, tetapi banyak juga masyarakat yang tertarik bergabung. Calon investor tersebut ingin meraih untung dari bisnis bubur bayi organik.

Melihat respons masyarakat yang bagus, dia pun mempersiapkan berbagai hal untuk skema kemitraan Bebiluck. Akhirnya, pola kerja sama tersebut diluncurkan pada 2011. “Kami melihat bisnis kami ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama ibu-ibu. Makanya, kami yakin untuk bereskpansi dengan membuka franchise.”

Ada dua paket kemitraan yang ditawarkan yaitu Paket Rp12,5 juta dan Rp15 juta. Untuk paket Rp12,5 juta, calon mitra akan mendapatkan booth kecil, 2 buah peralatan masak, media promosi, seragam, dan bahan baku. Di sisi lain, fasilitas paket Rp15 juta terdiri dari booth, 3 buah peralatan masak, media promosi, seragam, dan bahan baku.  

Luthfiel tidak menarik franchise fee atau biaya royalti dari kerja sama ini. Dengan kata lain, seluruh keuntungan adalah milik mitra.

Luthfiel berharap, mitra bisa menjual 60 porsi bubur per hari. Jika target tersebut bisa direalisasikan, return of investment akan terjadi dalam waktu 4—8 bulan. “Margin keuntungan yang didapat mencapai 20%—30%,” ujar Luthfiel.

Berkat label bubur bayi sehat organik dan sistem kemitraan, bisnis Bebiluck mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Bahkan, peningkatannya bisa mencapai 400%—500%, jelasnya. Kini, Bebiluck telah memiliki 200 mitra yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara.

Berkat label bubur bayi sehat organik dan sistem kemitraan, bisnis Bebiluck mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. “Peningkatannya bisa mencapai 400%—500%,” jelasnya. Kini, Bebiluck telah memiliki 200 mitra yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler