Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengintip Kekayaan Keluarga Taipan Hong Kong yang Mendunia dari Bisnis Perhiasan Hingga Hotel Mewah

Profil keluarga konglomerat terkaya Hong Kong, dengan total kekayaan Rp280 triliun, pemilik bisnis perhiasan hingga mal dan hotel mewah.
Rosewood hotel group salah satu bisnis milik Cheng Family/
Rosewood hotel group salah satu bisnis milik Cheng Family/

Bisnis.com, JAKARTA -- Hong Kong terkenal sebagai kota termahal di Asia yang juga menciptakan sejumlah miliarder dunia, termasuk keluarga Cheng. 

Keluarga Cheng adalah salah satu keluarga paling terkemuka dan terkaya di Hong Kong, dengan properti bernilai miliaran dolar dan bisnis perhiasan yang terkenal di Asia.

Menurut laporan Forbes, kekayaan bersih keluarga Cheng sempat mencapai US$22,1 miliar awal tahun ini, meskipun sejak itu turun menjadi US$18,4 miliar atau sekitar Rp280 triliun pada September.

Mengutip Business Insider Keluarga tersebut berada di balik perusahaan New World Development, yang mengelola properti seluas 41,5 juta kaki persegi di Hong Kong. 

Klan Cheng itu kini dikuasai sang ayah Henry Cheng dan anaknya, dua bersaudara Sonia dan Adrian Cheng. 

Menjelang usianya yang ke-80, Henry diperkirakan akan menunjuk penggantinya. Namun, sampai kini masih belum ada tanda-tanda penggantinya. 

Kerajaan bisnis Cheng dimulai sejak Perang Dunia II, ketika kakek mereka, Cheng Yu-Tung, mulai bekerja di sebuah toko emas di Makau bernama Chow Tai Fook. 

Pada 1943, dia menikahi putri pemilik toko, dan kemudian pindah ke Hong Kong untuk membuka cabang pertama toko tersebut. 

Seiring dengan meningkatnya kemakmuran Hong Kong, bisnisnya yang mengkhususkan diri dalam perhiasan emas 24 karat, juga semakin bergerak pesat. 

Perusahaan perhiasan tersebut kemudian menginvestasikan keuntungannya secara besar-besaran dalam bidang real estat sepanjang 1970-an, dan mulai mendirikan sebuah perusahaan bernama New World Development. 

Sekarang perusahaan tersebut telah terdaftar di bursa, perusahaan tersebut memiliki department store, hotel, dan infrastruktur di seluruh daratan China, Hong Kong, hingga AS.

Cheng Yu-Tung meninggal pada 2016 pada usia 91 tahun, ketika kekayaannya mencapai sekitar US$14,6 miliar. Sejak itu pula, putra sulungnya, Henry, mengambil alih kekaisaran perhiasan dan real estat tersebut.

Namun, dengan Henry kini sudah berusia 77 tahun, dia disebut bakal mencari pengganti untuk memimpin bisnisnya. Nama kedua anak tertuanya, Adrian dan Sonia, lantas menjadi sorotan. 

Sonia saat ini sudah ditunjuk untuk menjalankan bisnis perhotelan keluarga, mengubahnya menjadi kumpulan resor dan lokasi mewah yang luas

Sonia belajar matematika terapan di Harvard University sebelum bekerja sebagai bankir real estat untuk Morgan Stanley dan ekuitas swasta untuk Warburg Pincus. 

Pada 2008, dia bergabung dengan bisnis keluarganya pada usia 28 tahun, menjadi CEO Rosewood Hotel Group tiga tahun kemudian ketika keluarga Cheng membeli properti tersebut dari Rosewood Corp. dan Maritz, Wolff & Co.

Merek hotel mewah tersebut memiliki 19 properti pada saat itu, termasuk Carlyle Hotel yang glamor di Manhattan, yang menjadi tempat berkumpul para selebriti saat mereka berkunjung untuk menghadiri Met Gala.

Di bawah pimpinan Sonia, Rosewood telah berkembang menjadi pusat kekuatan global untuk hotel-hotel mewah, dengan 34 lokasi dan 24 lokasi lainnya sedang dalam proses pembangunan.

Hotel ini merambah ke daratan China dengan nama merek New World Hotels, membuka 16 properti lagi di kota-kota seperti Beijing, Sanya, Shanghai, dan Shenzhen, sehingga totalnya menjadi 51 hotel dan resor.

Sonia sering mengatakan bahwa dia tumbuh besar di industri perhotelan, sejak ayahnya, Henry, memulai kariernya sebagai manajer umum sebuah hotel. 

Melalui kepemimpinannya, dia ingin menyingkirkan standar hotel yang kaku untuk menarik wisatawan muda yang mencari pengalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Properti Rosewood di Hong Kong sendiri berada di peringkat kedua dalam daftar 50 Hotel Terbaik Dunia 2023, dengan dua hotel lain di São Paulo dan Paris juga mendapatkan tempat dalam daftar.

Sonia menikah dengan Paulo Pong Kin-Yee, yang juga berasal dari salah satu keluarga terkaya di Hong Kong, keluarga Pong, pendiri Altaya Group, pedagang grosir anggur, dan perusahaan restoran butik Classified Group, yang mengelola lima lokasi.

Selain Sonia, ada Adrian Cheng yang sering dianggap akan menggantikan ayahnya sebagai kepala kekayaan keluarga.

Anak tertua dari empat bersaudara ini memulai kariernya sebagai bankir di UBS dan Goldman Sachs sebelum terjun ke bisnis keluarga pada 2007.

Setahun kemudian, Adrian meluncurkan K11, merek mal dan gedung perkantoran miliknya di Hong Kong dan China yang hadir dengan nilai jual yang unik, karena fokus pada pameran karya seni dan desainer.

Seni telah menjadi inti dari merek malnya tersebut. Sempat menjadi seorang penyanyi klasik yang berlatih di Broadway, dia juga merupakan lulusan Harvard University dengan gelar Sarjana Studi Asia Timur.

Dia paling dikenal lewat mal K11 Musea, mal senilai US$2,6 miliar di Victoria Dockside, Hong Kong, yang memiliki sekitar 40 instalasi seni dan menjadi tuan rumah Cannes Film Festival Week pertama di Asia pada 2019.

Adrian sendiri mengelola daftar panjang usaha seni pribadi, mulai dari menyelenggarakan peragaan busana busana pria Louis Vuitton pada bulan November hingga membayar untuk menyelamatkan bioskop ikonik berkapasitas 1.300 tempat duduk yang dibuka pada 1952.

Seperti saudara perempuannya, dia memimpin ekspansi agresif untuk New World Development, menggelontorkan miliaran dolar ke gedung-gedung perumahan dan komersial di Hong Kong dan pusat-pusat kota di China.

Visinya adalah membawa K11 ke sembilan kota di China secara total, dan dia kini tengah membangun mal di Shenzhen yang diperkirakan menelan biaya US$1,4 miliar.

Aktif sebagai investor, dia juga telah menanamkan uangnya di lebih dari 60 perusahaan melalui dananya, C Ventures, termasuk Shein, produsen kendaraan listrik seperti XPeng, dan perusahaan rintisan teknologi pendeteksi Covid-19 Prenetics.

C Ventures mendeklarasikan aset lebih dari US$700 juta ketika bergabung dengan perusahaan investasi Swiss pada Juli 2024.

Adrian telah menikah dengan Jennifer Yu, yang kini mengelola Chow Tai Fook Education, kumpulan sekolah K-12 dan fasilitas bermain, dan perusahaan bimbingan belajar Arch Education.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper