--- Hyundai-KOICA Dream Center–Indonesia adalah proyek CSR untuk kaum muda kedua setelah Ghana di Afrika Selatan, dengan skema yang sama--
Pertumbuhan industri mobil di Indonesia yang begitu cepat—ditandai dengan angka penjualan tertinggi sepanjang sejarah yang mencapai 1,1 juta unit pada 2012—tentu saja membutuhkan jumlah tenaga kerja yang besar dan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Bahkan diperkirakan penjualan mobil di Indonesia akan mencapai 2 juta unit dalam kurun waktu 5 – 6 tahun ke depan. Indikasi pertumbuhan penjualan mobil ini terlihat dari agresivitas agen tunggal pemegang merek dalam berinvestasi, yang menurut Kementerian Perindustrian sepanjang 3 tahun terakhir saja (2010-2012) nilainya tak kurang dari Rp18 triliun.
Peningkatan kebutuhan sumber daya manusia ini tidak hanya melulu datang dari produsen mobil, akan tetapi juga industri pendukungnya seperti pemasok komponen dan perbengkelan, seiring dengan populasi kendaraan yang semakin besar.
Saat ini total populasi mobil (passenger car) dan sepeda motor di Jakarta diperkirakan mencapai 11 juta unit, yang merepresentasikan 15,7% dari total kendaraan bermotor di Indonesia.
Sayangnya, lembaga pendidikan formal sejauh ini dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dengan kualitas yang diharapkan, sedangkan pada sisi lain teknologi otomotif terus berkembang dan semakin canggih.
Apalagi di Indonesia, termasuk Jakarta, tidak banyak tersedia pendidikan formal ‘high vocational school’ yang mempunyai auto mechanic program mengingat pendirian sekolah seperti ini membutuhkan biaya sangat besar.
Berangkat dari kondisi ini, Hyundai Mobil Indonesia, ingin menjembatani kesenjangan tersebut dengan mengembangan program corporate social responsibility (CSR) untuk menciptakan lebih banyak tenaga kerja siap pakai dan berkualitas di bidang otomotif.
Di Indonesia, gagasan Hyundai ini memang masih baru dan sedang dalam tahap inisiasi. Namun, keseriusan produsen otomotif asal di Korea Selatan ini telah diperlihatkan dengan penandatangan komitmen pembangunan Hyundai KOICA Dream Center –Indonesia, bertempat di Puslatdikjur (North Jakarta Training Center) di Kawasan Industri Pulo Gadung.
Di lokasi inilah segera dibangun Hyundai-KOICA Dream Center–Indonesia yang nantinya akan menjadi Pusat Pelatihan dan Pendidikan Kejuruan (Vocational Education and Training Center) North Jakarta, yang pembangunannya dijadwalkan selesai pada Januari 2014 dan langsung memulai program.
Acara Signing Ceremony yang berlangsung pada 9 April itu dihadiri langsung oleh a.l. Director of Marketing Team Hyundai Motor J.Y. Park, Resident Representative KOICA Indonesia Office Byung-gwan Kim, Vice President Director PT Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Sutikno, sejumlah pejabat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemda DKI Jakarta. “Kami yakin proyek ini akan berjalan sukses dengan support penuh dari Pemprov Jakarta,” ujar J.Y. Park.
USAHA MANDIRI
Hyundai-KOICA Dream Center–Indonesia ini merupakan program CSR yang dikembangkan oleh Hyundai Motor Company, Korea Selatan bekerja sama dengan Korea Intenational Cooperation Agency (KOICA) yang memiliki tujuan memberikan pendidikan kejuruan di bidang otomotif sekaligus mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja atau membangun usaha mandiri (entrepreneur) sehingga pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup. Untuk itu, program ini diperuntukkan bagi generasi muda berusia 18–24 tahun yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).
Hyundai-KOICA Dream Center–Indonesia adalah proyek CSR untuk kaum muda kedua setelah Ghana di Afrika Selatan, dengan skema yang sama. Di Ghana proyek ini mulai berjalan pada 1 Januari tahun ini.
Vice President Director PT Hyundai Mobil IndonesiaMukiat Sutikno menjelaskan program CSR ini dilatarbelakangi fakta bahwa Indonesia adalah negara ke empat terbesar di dunia dengan jumlah populasi generasi muda (youth) lebih dari 38 juta jiwa yang terdiri dari wanita dan pria dengan kisaran umur 15 – 24 tahun yang sebagian menganggur.
Di banyak negara, kaum muda pada umur seusia ini dapat memberikan kontribusi besar pada perkembangan perkekonomian negaranya. Akan tetapi di Indonesia sebagian kaum muda masih kesulitan mengembangkan potensi diri secara maksimal, termasuk meraih hak mereka untuk mempunyai kehidupan hidup yang baik karena terkendala faktor biaya sehingga tidak dapat melanjutkan sekolah. Akibatnya mereka sulit memperleh pekerjaan, apalagi membuka usaha sendiri.
“Hyundai tidak hanya fokus menjual mobil, tetapi punya concern besarkepada perkembangan dan kebutuhan edukasi kaum muda dan peningkatan keahlian mereka dalam bidang industri otomotif, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi untuk dirinya dan juga untuk lingkungan,” ujat Mukiat.
Program CSR ini diharapkan dapat melahirkan tidak hanya SDM bidang otomotif yang siap pakai dan berkualitas, akan tetapi juga mampu membangun usaha secara mandiri seperti membuka usaha perbengkelan. “Dengan begitu akan terbuka lapangan kerja yang semakin banyak, yang pada akhirnya berkontribusi positif bagi perekonomian kita.” (msb)