Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIAT MANAJEMEN: Pertahankan Nilai yang Relevan

--- Perusahaan keluarga wajib memilah dan memilih nilai-nilai yang masih relevan dipertahankan, dan nilai-nilai yang harus ditinggalkan--

--- Perusahaan keluarga wajib memilah dan memilih nilai-nilai yang masih relevan dipertahankan, dan nilai-nilai yang harus ditinggalkan--

Kwek Hong Png, pendiri Hong Leong Group, konglomerat asal Singapura, terkenal sangat menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan profesional. Kedua anaknya bersekolah di universitas-universitas luar negeri.

Anak tertua, Kwek Leng Beng, lulus sebagai pengacara dari Universitas London. Ia mulai bergabung dengan perusahaan keluarga pada awal tahun 1960-an.  Pada 1990, dia menjadi Ketua Eksekutif Hong Leong Group serta mampu meraih reputasi internasional berkat kepemimpinannya di Hong Leong Group. Sementara anak kedua Kwek Hong Png, yaitu Kwek Leng Joo, adalah lulusan jurusan bisnis dari sebuah universitas di Jepang.

Berikutnya, mari kita lihat Qian Hu. Perusahaan yang juga bermarkas di Singapura ini bergerak dalam bidang ekspor dan impor, peternakan, dan distribusi ikan hias.  Perusahaan ini didirikan oleh Yap Tik Huay. Ia menanamkan serta mewariskan sejumlah nilai kepada anak-anaknya, yaitu Kenny Yap, yang sekarang menjabat sebagai Direktur Pengelola dan Ketua Eksekutif Qian Hu, dan juga saudara-saudaranya.

Nilai-nilai inilah yang membentuk  budaya Qian Hu saat ini. Nilai-nilai tersebut adalah integritas, ketekunan, kesetiaan, rasa saling percaya, saling menghormati, kerja sama tim, dan kesatuan keluarga. Nilai-nilai ini bukan hanya diwariskan dari generasi senior atau pendiri kepada generasi muda, melainkan juga kepada karyawan non keluarga.

Ada lagi kisah Andrew Tan dari Alliance Global Group Inc. (AGI), konglomerat asal Filipina. Ia mengajarkan putranya, Kevin, untuk memiliki rasa belas kasihan, kesabaran, ketekunan. kreativitas, kedermawanan, dan berterima kasih terhadap orang lain.

Kevin mengatakan bahwa ayahnya mengajarinya untuk tidak mengambil jalan pintas. Jika kita ingin sukses, kita harus bekerja keras melebihi orang lain. Tidak ada sesuatu di dunia ini yang dapat diperoleh dengan gratis tanpa pengorbanan.

Apa yang dilakukan oleh Kwek Hong Png, Yap Tik Huay, dan Andrew Tan jamak dijumpai dalam perusahaan keluarga. Generasi senior nenanamkan serta mewariskan nilai-nilai yang mereka anut kepada generasi penerus. Mereka yakin bahwa bila generasi penerus konsisten berpegang kepada nilai-nilai ini, kesinambungan perusahaan keluarga dapat lebih terjamin.

Bagi mereka, nilai-nilai ini sudah teruji keandalannya. Nilai-nilai ini menjadi kebanggaan keluarga dan melekat dalam perusahaan sebagai budaya yang memandu perilaku bukan saja anggota keluarga melainkan karyawan dari luar keluarga, termasuk para manajer profesional.

Meski demikian, penanaman serta pewarisan nilai-nilai kepada generasi penerus ini hendaknya dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya perusahaan keluarga harus mengantisipasi serta menghadapi perubahan lingkungan yang sangat cepat.

KINERJA DAYA SAING

Tidak semua nilai-nilai yang dianut keluarga kondusif bagi terwujudnya kinerja, daya saing, dan keberlanjutan perusahaan. Apa yang semula dianggap wajar, boleh jadi kemudian menjadi penghalang kemajuan perusahaan.

Untuk itu, perusahaan keluarga wajib memilah dan memilih nilai-nilai yang masih relevan dipertahankan, nilai-nilai yang harus disesuaikan dengan konteks yang tepat, dan nilai-nilai yang harus ditinggalkan karena akan menghambat perkembangan perusahaan. Di samping itu, seiring dengan tumbuh kembangnya perusahaan, ada juga nilai baru yang perlu dikembangkan.

Nilai-nilai semisal integritas, kejujuran, kegigihan, kerja keras, kreativitas, orientasi jangka panjang, dan kedermawanan sudah tentu wajib dipertahankan. Inilah nilai-nilai universal yang membawa manusia dan organisasi  menuju kejayaan dan kesejahteraan, tak terkecuali bagi perusahaan keluarga.

Kabar baiknya, banyak pemilik perusahaan keluarga yang sadar serta berupaya keras agar generasi penerus menghayati serta menerapkan nilai-nilai ini saat mereka memimpin perusahaan kelak. Generasi penerus pun sadar akan pentingnya nilai-nilai ini.

Ikatan keluarga yang kuat menjadi salah satu contoh nilai yang harus disesuaikan dengan konteks yang tepat. Di satu sisi, eratnya ikatan keluarga menjadi sumber kekuatan perusahaan keluarga. Karena sudah saling mengenal, rasa saling percaya di antara anggota keluarga tentu lebih tinggi. Apalagi jika mengingat bahwa perusahaan menjadi sumber penghidupan keluarga.

Namun di sisi lain, masalah timbul bila perusahaan harus menentukan mana yang harus didahulukan, kepentingan keluarga ataukah kepentingan bisnis? Untuk mengantisipasi kondisi ini, maka kuatnya ikatan keluarga harus menjadi modal bagi kemajuan perusahaan, seraya tetap memelihara kerukunan antar anggota keluarga.

Sementara nilai yang wajib ditinggalkan jika perusahaan keluarga ingin maju adalah nepotisme, yaitu mengutamakan anggota keluarga untuk bergabung dalam perusahaan tanpa mempedulikan kompetensi yang bersangkutan. Dalih yang sering dikemukakan: sesama anggota keluarga saling tolong menolong.  Namun akibatnya, bukan saja kinerja perusahaan menjadi tidak optimal, moral karyawan menjadi merosot lantaran ketidakadilan dalam perekrutan.

Sebenarnya ada juga nilai yang wajib dikembangkan seiring dengan tumbuhnya perusahaan. Contohnya adalah keterbukaan. Perusahaan keluarga wajib terbuka terhadap ide-ide baru, terbuka terhadap masuknya profesional yang bukan berasal dari anggota keluarga, dan mempromosikan transparansi dalam hal kebijakan dan pengelolaan.

Dengan menganut nilai-nilai yang tepat, perusahaan keluarga akan mampu meningkatkan kinerja dan daya saingnya serta dapat bertahan lebih lama. Dan pada saat yang sama, anggota keluarga dapat tetap rukun.

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Patricia Susanto, CEO of The Jakarta Consulting Group
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper