Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Griselda Valentina: Wirausaha Berpantang Menyerah

Geliat kuliner khas Meksiko telah lama merambah Ibu Kota. Makanan dari Negeri Sombrero ini diperkenalkan mulai dari sejumlah restoran yang berlokasi di pusat perbelanjaan di Jakarta, hingga waralaba dengan konsep gerai. Harga dari berbagai jenis masakan Meksiko beragam, tetapi masih tetap terjangkau kocek masyarakat.
Kegemaran Gris untuk meracik makanan Meksiko diawali dengan hobinya belajar memasak. /bisnis.com
Kegemaran Gris untuk meracik makanan Meksiko diawali dengan hobinya belajar memasak. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Geliat kuliner khas Meksiko telah lama merambah Ibu Kota. Makanan dari Negeri Sombrero ini diperkenalkan mulai dari sejumlah restoran yang berlokasi di pusat perbelanjaan di Jakarta, hingga waralaba dengan konsep gerai. Harga dari berbagai jenis masakan Meksiko beragam, tetapi masih tetap terjangkau kocek masyarakat.

Masakan Meksiko yang akrab dengan lidah penikmat kuliner Tanah Air a.l. nachos, buritto, dan taco. Tak ketinggalan pula rasa sambal khas Meksiko, salsa. Cita rasa masakan dari Meksiko tidak terlalu jauh dari selera lidah Indonesia, yaitu pedas dan asam. Tidak mengherankan jika panganan dari negeri tetangga Amerika Serikat itu semakin menjamur di Indonesia. Lalu, apakah varian lain dari kuliner Amerika Utara ini?

Salah satu pemilik kedai masakan Meksiko, Griselda Valentina berjasa menyosialisasikan makanan ini di Indonesia. Gris, panggilan akrab lulusan Marshal School of Business, University of Southern California ini, juga dikenal sebagai peracik makanan Negeri Sombrero.

Upaya mengembangkan kedai yang dibangun dengan konsep food truck menjadi pilihannya. Alasannya, food truck sangat unik. Food truck merupakan gerai makanan yang memanfaatkan kendaraan roda empat berjenis truk, yang disulap sebagai dapur terbuka yang menyajikan beragam jajanan Meksiko ala kaki lima. Awal karirnya menekuni bisnis kuliner ini karena kangen dengan kebiasaan membeli jajanan ala Meksiko, yang dibelinya saat pulang kuliah di Amerika Serikat, pada 2002.

Pada tahun-tahun itu, Gris seringkali membeli masakan yang dijual di atas truk milik imigran Meksiko. Harga jajanan yang dimasak di dalam truk sangat cocok dengan kantong mahasiswa. Selain itu, prosi makanan yang disajikan cukup mengenyangkan. Satu menu komplit ala Meksiko terdiri dari nasi atau roti gandum, sayur, dan daging. “Sepulang kuliah saya sering membeli makanan Meksiko di pinggir jalan. Selain murah, juga mengenyangkan,” kenangnya.

Kenangan menikmati makanan ala food truck akhirnya diwujudkannya dengan bermitra dengan rekan-rekannya untuk mendirikan food truck ala kaki lima di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Berbekal modal Rp200 juta, dia memutuskan mendirikan gerai yang diberi nama Loco Mama yang diartikan sebagai ibu-ibu gila, pada 2013. Besarnya animo masyarakat untuk mencicipi makanan meksiko membuat manajemen Loco Mama, memiliki pegawai paruh waktu hingga lebih dari 10 orang.

Membesarkan kedai food truck menjadi tantangan tersendiri bagi Gris. Dia mengenang saat kedainya harus tutup saat banjir menerjang Jakarta pada pertengahan awal tahun ini. Bencana itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus membesarkan bisnisnya. Banyaknya pengunjung yang datang ke Loco Mama, datang karena informasi dari mulut ke mulut. Informasi tentang keberadaan kedai ini banyak beredar di kalangan pencinta mobil antik. Maklum saja, jaringan pertemanan Gris juga merambah ke para penggemar mobil antik. Pada kesempatan itu, Gris mengucap syukur bahwa pengalaman yang dilaluinya hingga saat ini banyak berpengaruh pada pola mengorganisasikan bisnisnya. Menurutnya, pekerjaan sebagai Export Import Logistic Supervisor Analyst di Astra Honda Motor Jakarta mengajarkannya untuk memiliki strategi dalam berdagang.

Kegemarannya untuk meracik makanan Meksiko diawali dengan hobinya belajar memasak. Seluruh hasil masakan yang disajikannya merupakan hasil otodidak dan eksperimennya bergelut dengan bumbu dan bahan makanan. Lama menimba ilmu di luar negeri membuat Gris terbiasa untuk memasak makanannya sendiri. Upaya ini dilakukan untuk penghematan. Eksperimen dan belajar memasak makanan ditekuninya untuk memuaskan keinginannya menguasai beragam menu masakan.

Sebelum terjun ke bisnis panganan Meksiko, Gris lebih dahulu menekuni dunia pembuatan kue. Banyak kendala yang dihadapinya, mengingat untuk membuat kue diperlukan keterampilan dan kesabaran yang lebih. Kegagalan yang dialami saat memanggang kue juga dialaminya. “[Membuat] kue membutuhkan kesabaran dan presisi,” tuturnya.

Kendala itu tidak membuat Gris gentar. Justru semangatnya untuk mencoba beragam resep kue terus dilakoninya,  hingga sampai pada satu masa, Gris merasa percaya diri untuk mulai mempromosikan kue buatannya kepada teman-temannya. Jejaring sosial dimanfaatkannya untuk mengiklankan kue-kue buatannya. Saat itu, Gris memperkenalkan konsep kue tiga dimensi dengan topping fondant.

Konsep kue Gris ini masih belum dikenal khalayak, tidak mengherankan jika dagangan kuenya laris manis. Sejalan dengan semakin banyak pesanan kue, maka Gris memutuskan untuk mengundurkan diri dari grup Astra, pada 2012. Sejak saat itu, perempuan yang hobi berwisata ini, mulai serius menggeluti dunia bisnis. “Saya merasa dilema karena sudah memiliki penghasilan tetap. Ketika sudah keluar dari kantor saya juga merasa takut apakah bisa mendirikan wirausaha sendiri,” katanya.

Kegelisahan Gris itu tidak terjadi lama karena usaha kue dibawah naungan Cordelia Cake semakin membesar, dari awalnya dijual hanya di dunia maya, saat ini sudah berhasil memiliki toko sendiri. Dibesarkan di keluarga yang menggeluti wirausaha, Gris mengakui terinspirasi dari neneknya yang berusia 75 tahun, tetapi masih giat bekerja. “Karena lingkungan keluarga yang menggeluti bisnis properti, saya jadi ikut terinspirasi [berbisnis]. Lingkungan [keluarga] juga berperan dalam pembentukan jiwa wirausaha,” tuturnya.

Biodata

Nama

Griselda Valentina Haryono

Tanggal lahir

Majalengka, Jawa Barat, 22 Januari 1982

Pendidikan

Marshal School of Business, University of Southern California (USC), Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Bachelor of Business Administration, Senior Concentration in Entrepreneurial Studies (2002-2006).

Pengalaman Kerja 

Cels Inc. Los Angeles, California, Amerika Serikat sebagai Procurement-Logistic Operations (2006-2007).

Raywhite Kebayoran Blok M Jakarta sebagai Marketing-Principal Assistant (2008-2010).

Astra Honda Motor Jakarta sebagai Export Import Logistic Supervisor Analyst (2010-2012)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inda Marlina
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper