Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELUANG USAHA: Boks Batik Tembus Selera Konsumen Kelas Atas

Ketatnya persaingan kerajinan tangan membuat para pelaku bisnis harus memutar otak demi menghasilkan produk yang unik dan menarik
Produk Wong Bandung/Bisnis
Produk Wong Bandung/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Ketatnya persaingan kerajinan tangan membuat para pelaku bisnis harus memutar otak demi menghasilkan produk yang unik dan menarik.

Cara untuk membentuk karakteristik produk juga bermacam-macam. Salah satunya adalah meyisipkan ikon budaya tertentu. Hal inilah yang digunakan oleh Wong Bandung untuk membedakan produknya dengan barang lain di pasar.

Sales and Marketing Wong Bandung Budi Muhammad Rizki mengatakan sejak awal perusahaannya sudah memfokuskan segmentasi pasar. Konsumen utama perusahaan yang berdiri pada 2005 ini  adalah perusahaan dan pemerintahan yang ingin memberikan suvenir premium kepada para klien dan relasi.

Wong Bandung memiliki tiga kategori produk, yiatu perlengkapan kantor (office and desktop product), perlengkapan rumah tangga (houseware), dan furnitur. Jika dilihat dari fungsi, menurut dia, produk Wong Bandung memiliki kegunaan sama dengan barang sejenis di pasaran. Karena menyasar konsumen kelas atas, Wong Bandung membuat produk premium yang cocok dengan selera mereka.

Salah satu caranya adalah dengan mengombinasikan fungsi, material pelapis, dan budaya.

“Untuk material pelapis kami gunakan kulit asli dan kulit sintetis [vinyl]. Selain itu, kami juga menambahkan akses kain batik dan tenun ikat tradisional,” ujar Budi.

Hasilnya, kotak perhiasaan, alas tulis, hingga tempat kartu nama tampil lebih eksklusif dan elegan.

Bukan itu saja, Wong Bandung sangat memperhatikan detail dan presisi dari masing-masing produk. Hal ini dilakukan agar produk tersebut tak sekadar menjadi barang fungsional, melainkan karya seni.

Cara tersebut ternyata berhasil menarik perhatian konsumen. Ini terbukti dengan banyaknya perusahaan yang memesan produk Wong Bandung. Produk tersebut nantinya akan di berikan kepada relasi atau klien utama mereka.

Bukan itu saja, Budi mengaku Wong Bandung dipercaya untuk memproduksi buah tangan untuk Leaders Meeting di Asia-Pacific Cooperation (APEC) yang diadakan di Bali beberapa bulan silam.

“Saat itu, kami mendapat pesanan dari Sekertariat Negara untuk membuatkan 30 buah desk organizer beraksen tenun Nusa Tenggara Timur sebagai oleh-oleh untuk kepala negara yang mengikuti APEC. Kami merasa sangat bangga akan hal ini.”

Dibantu 11 orang perajin, Wong Bandung mampu menghasilkan 500 produk setiap bulannya. Budi mengatakan jenis produk yang paling laris adalah desk organizer dan tempat perhiasan. Harga produk premium Wong Bandung dibanderol mulai dari Rp85.000 untuk tempat kartu nama hingga Rp1.100.000 untuk kotak aksesori.

Margin keuntungan dari didapat dari bisnis ini terbilang besar. "Besaran laba yang didapat dari penjualan ritel bisa nemembus 60%—70%. Namun, untuk pesanan skala besar, margin keuntungan berkisar 30%—40%."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper