Bisnis.com, JAKARTA--Mungkin belum banyak yang mengenal Derek Jeter, seorang pemain baseball yang menghabiskan karirnya bermain di New York Yankees. Jetter menjadi aktor kesuksesan Yankees pada akhir ’90-an dan awal 2000.
Berkorelasi dengan pasar saham, ada tiga pelajaran yang bisa dipetik bagi investor untuk menghadapi turbulensi di pasar saham terkait dengan pengalaman Jeter. Berikut tiga hal tersebut sebagaimana dikutip dari cnn.com.
1. Jangan mengejar return besar
Istilah ini disebut juga dengan swing for the fences. Dalam baseball, idiom ini berarti usaha dari pemukul untuk bisa membuat home run sehingga bisa mendapatkan poin yang banyak. Merujuk pada Jeter, dia rerata hanya membuat 13 home run dalam setahun. Namun, dia rutin membuat pukulan singles atau doubles pada tiap pertandingan.
Konsistensi semacam ini bisa dicontoh oleh para investor yang sedang bermain di pasar saham. Tak hanya mengejar kepuasan untuk mendapatkan keuntungan besar sekali waktu, tetapi lebih pada konsistensi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Jangan panik
Akhir September dan Oktober kerap kali menjadi waktu yang menegangkan bagi pemain baseball karena mulai memasuki periode musim dingin (the fall). Namun, Jeter bisa bertahan dan meraih keberhasilan dengan bersikap tidak panik saat menghadapi tekanan tersebut.
Demikian halnya dengan investor, ketika terjadi turbulensi pasar, hendaknya juga harus bersikap tenang. Kepanikan akan membuat keputusan yang dibuat investor menjadi sering tidak masuk akal.
3. Variasi strategi
Salah satu hal yang membuat Jeter menjadi pemukul yang hebar adalah fakta bahwa pihak yang bertahan dan pitcher tidak bisa hanya terpaku pada satu taktik saja. Demikian halnya dengan di pasar saham, para investor juga harus menggunakan beberapa strategi untuk mencari titik keseimbangan yang diinginkan.