Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengimbau pada para pengusaha khususnya di sektor energi agar tidak menjadikan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) sebagai alat komunikasi kepada masyarakat.
"Alokasi CSR sebaiknya dipergunakan untuk program yang strategis dan berkesinambungan dengan hasil yang lestari," katanya seperti dikutip dalam situs resmi kementerian, Jumat (1/5/2015).
Selain itu, menurut Sudirman, upaya mengeksploitasi sumber daya alam juga dihilangkan. Eksploitasi sumber daya alam seyogyanya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan tidak meninggalkannya begitu saja setelah eksploitasi selesai.
Sudirman mencontohkan kegiatan eksploitasi yang belum sepenuhnya memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat sekitar yaitu, di Lokseumawe dan Timika.
“Ada dua contoh yang sangat menarik untuk kita perhatikan, Lhokseumawe dan Timika, Freeport itu sudah ada di sana mungkin lebih 40 tahun dan gas Arun itu sampai menjelang habis, tapi coba lihat daerahnya, lihat di Timika itu sedih sekali, orang pulang balik pulang balik di proyek Timika tapi masih banyak orang telanjang, masih banyak orang yang masih tertinggal dalam kehidupan ekonominya dan di Loksumawe juga demikian,”ujar Sudirman.
Untuk alokasi CSR, Menteri meminta agar seluruh program kegiatan dapat direncanakan dengan matang untuk menghasilkan kegiatan yang lebih strategis yang dapat meninggalkan jejak yang lestari tidak sekedar membagi yang kecil-kecil.
“Dana CSR itukan jutaan dollar, daripada ngecer-ngecer sepanjang wilayah dan sepanjang tahun kenapa tidak kita bangun sekolah terbaik yang betul-betul dirancang dengan baik. Jadi ketika sumber daya habis peninggalanya itu suistanable,” imbuhnya.