Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah gempuran makanan dan minuman asing, kuliner khas Indonesia masih mendapat tempat di hati masyarakat. Sebut saja misalnya siomay, nasi bakar, es cendol. Makanan dan minuman tersebut tak pernah sepi peminat.
Karena kondisi itu, Nurul Huda konsisten menawarkan peluang usaha dengan bahan baku minuman tradisional sejak 2005. Pria 42 tahun ini mengangkat minuman cendol dengan merek Es Cendol Gading yang berpusat di Jakarta Utara.
Es Cendol Gading mulai ditawarkan dengan dua paket kemitraan, yakni paket luar kota dengan modal investasi Rp9 juta dan paket dalam kota dengan modal Rp5 juta.
Secara umum, fasilitas yang didapat pada paket tersebut yakni resep membuat cendxsol dan alat produksi seperti tong air, tempat adonan bahan cendol, saringan cendol, gelas plastik ukur, saringan tepung, kursi, kompor gas dan tabung, dandang, timbangan.
Ada juga alat promosi seperti kaos seragam dan spanduk. Bedanya, paket dalam kota sudah termasuk konter lengkap dan pelatihan karyawan.
Sementara untuk paket luar kota tidak disediakan gerobak tetapi hanya dapat atribut dan perlengkapan. Keuntungannya, mitra yang memilih paket luar kota dapat hak eksklusif untuk mengembangkan jaringan waralaba cendol maksimal lima titik di wilayahnya.
Nurul Huda mengklaim kelebihan Es Cendol Gading adalah tidak memakai bahan pengawet. Pewarnaannya dilakukan secara alami dengan bahan daun suji. Dari segi variasi produk yang ditawarkan juga beragam mulai dari variasi sirup merah, cendol hitam, serta cendol yang pakai susu.
Dia menargetkan satu booth mitra dapat menjual hingga 50 porsi es cendol dengan modal sekitar Rp3.000 per porsi. Dengan estimasi harga jual sekitar Rp5.000-Rp15.000 sesuai lokasi, omzet yang didapat bisa minimal Rp7,5 juta dan potensi keuntungan sekitar 40%.
“Dalam sebulan atau dua bulan mitra sudah bisa balik modal,” ujarnya.
Untuk menjadi mitra, prosesnya juga sangat mudah. Dia hanya meminta calon mitra menyiapkan lokasi 2 meter x 2 meter untuk gerobak ukuran 80 cm x 60 cm. Lokasi yang disarankan adalah di pasar atau di depan minimarket hingga di dalam mal.
Setelah menyetor DP 50%, paket usaha akan dikirimkan dalam rentang waktu tiga hingga empat hari. Pelunasan investasi dilakukan setelah paket dikirim.
Dia mewajibkan mitra untuk memasok bahan baku dari pusat dengan minimal pemesanan sebesar Rp500.000. “Kalau enggak beli di pusat, rasanya bisa berbeda. Yang kita sarankan beli di pusat adalah tepung cendolnya, kalau bahan lain bisa dibeli di daerah setempat,” tuturnya.
Lewat sistem kemitraan, total gerai Es Cendol Gading kini sudah mencapai 100 gerai yang dimiliki mitra. Lokasinya tersebar di sekitar Jabodetabek hingga yang terjauh di Ambon dan Medan.
“Prospek usaha Es Cendol Gading masih sangat besar, karena kuliner es dawet ini sudah lama dikenal di Indonesia dan tidak pernah mati, digemari oleh semua golongan mulai anak-anak hingga orang tua. Tapi tantangannya adalah bagaimana mengelola bisnisnya dengan benar,” ujarnya.