Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Citi Indonesia melalui payung kegiatan kemasyarakatannya, Citi Peka (Peduli dan Berkarya), bersama UKM Center Universitas Indonesia kembali menggelar program Citi Microentrepreneurship Award (CMA) 2015 yang kini memasuki tahun ke 11.
Acara pembukaan pendaftaran kompetisi wirausaha ini dilakukan bersamaan dengan gathering 100 alumni CMA dari seluruh pelosok Indonesia.
Elvera N. Makki, Country Corporate Affairs Head Citi Indonesia, mengatakan program ini merupakan wujud komitmen pihaknya untuk mendukung perkembangan usaha mikro di Indonesia.
"Sejak awal, Citi menyadari pentingnya peran pengusaha mikro dalam pertumbuhan perekonomian suatu bangsa. Karena itu kami memiliki komitmen tinggi terhadap keberlangsungan program CMA," kata dia di Yogyakarta, baru-baru ini.
CMA merupakan inisiatif global yang didanai oleh Citi Foundation dan bertujuan untuk meningkatkan wawasan mengenai pentingnya kewirausahaan dan akses keuangan bagi pengusaha mikro. Saat ini CMA telah dilaksanakan di lebih dari 30 negara di dunia dengan total jumlah pemenang mencapai 5,500 pengusaha.
Pembina UKM Center FE UI Nining I Soesilo berujar dia berharap lewat program itu akan semakin banyak pelaku usaha mikro unggulan berkesempatan mendapat pembekalan dan bimbingan guna mengembangkan usaha.
“Melihat prestasi-prestasi yang telah diraih oleh para finalis CMA, kami melihat banyaknya potensi di dalam masyarakat. Jika terus didukung dan dibekali, maka saya yakin mereka dapat menjadi tulang punggung perekonomian bangsa," kata dia.
Program ini membuka kesempatan bagi para pengusaha mikro untuk berkompetisi dalam empat kategori yakni Wirausaha Mikro Perempuan, Wirausaha Mikro Sosial, Wirausaha Mikro Berwawasan Lingkungan, dan Wirausaha Mikro Pelestarian Budaya. Selain itu ada juga kategori khusus yakni best of the best.
"Pendaftaran program CMA ke 11 ini dibuka mulai Agustus - September 2015. Target kami bisa menjaring minimal 400 orang pendaftar," kata Pembina UKM Center FE UI Nining I Soesilo di Yogyakarta, Kamis (20/8/2015).
Salah satu syarat pendaftaran yakni pelaku usaha telah mendapat pinjaman Rp10 juta. Berbeda dengan ajang sejenis lainnya, pada CMA pihak pembina UKM yang harus proaktif untuk mendaftarkan binaannya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Inklusi dan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Eko Arientoro mengucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan Citi Microentrepreneurship Awards 2015 ini.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini para pelaku usaha mikro dapat lebih terpacu untuk meningkatkan kapasitasnya sekaligus mempersiapkan diri dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif," tuturnya.
Dengan ditambah dukungan dari OJK berupa penyediaan program yang dapat memberikan kemudahan akses keuangan, baik akses untuk permodalan ataupun kemudahan transaksi keuangan, usaha mikro yang sedang dikembangkan saat ini diharapkan bisa menjadi usaha yang berskala besar dan mampu menghadapi MEA serta berdaya saing bersaing baik di pasar nasional, ASEAN maupun Internasional.