Bisnis.com, JAKARTA – Semakin banyaknya pelaku usaha yang terjun dalam bisnis reparasi furnitur membuat persaingan semakin tinggi. Agar bisa tetap bertahan dan memenangkan persaingan, para pemain berlomba-lomba memberikan strategi yang mereka anggap ampuh.
Nusantara Sofa, misalnya melakukan strategi dengan memberikan biaya yang seminimal mungkin dan bisa disesuaikan dengan budget pelanggan, akan tetapi tetap mengutamakan kualitas.
Selain itu, strategi lainnya yakni menawarkan ubah model sofa dan sofa custom. Fiqri Agus Saftani, pemilik Nusantara Sofa, menuturkan layanan jasa ini mulai mereka berikan setelah adanya permintaan beberapa konsumen.
Ada pelanggan yang sudah bosan dengan model sofanya dan meminta untuk ubah bentuk sofa. Ada juga pelanggan yang meminta agar sofa diubah ukurannya sehingga proporsional dengan ukuran ruangannya. Sofa tersebut bisa dikurangi atau ditambah agar tidak kebesaran atau kekecilan.
Adapun layanan sofa custom, umumnya untuk pemesanan sofa baru. Kustomisasi dapat dilakukan pada desain dan ukuran yang disesuaikan dengan tema ruangan, kebutuhan, acara.
“Bahkan kalau pelanggan menginginkan sofa yang tidak ada modelnya di pasaran juga bisa, tinggal membawa gambar sofanya, lalu kain/bahan, kenyamanan, serta ukurannya bisa disesuaikan dengan keinginan,” tutur Fiqri.
Kepada pelanggan yang berdomisili di Jabodetabek, Fiqri memberikan layanan survey hingga konsultasi gratis.
Seluruh strategi itu, diakuinya cukup berhasil membuat Nusantara Sofa semakin dikenal pelanggan. Bahkan, jika mereka puas, umumnya mereka datang kembali sambil membawa furniture mereka yang lain untuk direparasi.
“Bagi pelanggan yang membutuhkan peralatan rumah tangga atau peralatan usaha, mereka bertanya sekaligus meminta dibuatkan produk furniture lain seperti kitchen set, lemari, meja rapat, resepsionis, partisi ruangan, tempat tidur hingga mini bar. Biasanya mereka minta itu setelah puas akan kualitas perbaikan sofa yang kami lakukan sebelumnya,” kata dia.
Senada, Tjandra Moh Amin juga melakukan sejumlah strategi agar mampu bersaing di bidang reparasi dan restorasi furniture antik. Pemilik Dyma Vintage ini selalu memberikan report tiap pengerjaan kepada klien.
Semua tahapan pekerjaan biasanya dia foto lalu dia kirimkan ke pemesan. Hal ini meliputi proses pembuatan rangka, pemasangan webbing/pegas/karet, pemberian pelitur, pemasangan busa dan kain penutup, hingga saat produk siap diantar.
“Hal ini untuk membuktikan sofa ditangani secara jujur dan pelanggan tahu bahwa sofanya tidak hanya bagus dari luar tetapi bagian dalamnya seperti joknya pun menggunakan bahan yang berkualitas dan awet,” kata dia.
Dengan strategi itu, Tjandra bisa mempertahankan kepercayaan klien yang kemudian akan membantu mempromosikan usahanya. Dyma Vintage sendiri, kendati menggunakan media sosial, tidak terlalu gencar dalam hal promosi.
Lewat promosi dari mulut ke mulut, pelanggannya kini mayoritas pelaku usaha kafe yang berasal dari luar Jakarta. Mereka memesan jasa Tjandra yang fokus pada bidang restorasi furnitur lawasan.