Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fransiska Renata Palupi: Menghayati Setiap Proses

Failure occurs only when we give up. Begitulah prinsip Fransiska Renata Palupi yang biasa disapa Ingrid ini dalam meniti karier. Simple. Jika tak ingin gagal, ya jangan pernah menyerah. Jangan pula berhenti berusaha.
Fransiska Renata Palupi
Fransiska Renata Palupi

Bisnis.com, JAKARTA - Failure occurs only when we give up. Begitulah prinsip Fransiska Renata Palupi yang biasa disapa Ingrid ini dalam meniti karier. Simple. “Jika tak ingin gagal, ya jangan pernah menyerah. Jangan pula berhenti berusaha.”

Dinamika di industri otomotif sudah dilalui Chief Executive Officer Maserati Indonesia ini sejak memulai kariernya sebagai staf di bagian keuangan di Eurokars Group.

Di awal kariernya, Ingrid terbiasa memecahkan masalah dan membuat perencanaan strategis. Pada saat-saat itulah dirinya merasa memasuki tahapan penting untuk mempelajari dunia otomotif secara lebih dalam.

Ingrid beruntung. Pemimpin di entitas tempatnya berkarier memiliki visi yang kuat dan konsisten dalam mengembangkan  luxury brand di Tanah Air. Hingga akhirnya Ingrid dan timnya dipercaya untuk ikut membesarkan beberapa brand  di industri ini oleh para prinsipal otomotif. Sebut saja mulai dari Rolls-Royce, Porsche, dan kini Maserati.

Perjalanan tersebut membuatnya belajar lebih dalam. Mulai dari setiap detail terkecil hingga kebijakan-kebijakan penting yang mempengaruhi arah perusahaan. Khususnya di bagian financial analysis.

Secara perlahan tapi pasti, otomotif menjadi bagian dalam hidupnya. Ingrid sendiri merasa menemukan passion-nya dengan lengkap. Sebut saja mulai dari menyusun perencanaan bisnis, perencanaan produk, bahkan menyusun kekuatan finansial hingga marketing dan sales.

Bekerja di lingkup sportscar adalah dream job-nya ini bersyukur dengan apa yang dikerjakannya saat ini. “Saya sangat menikmati setiap prosesnya. Ini makin memperdalam pemahaman saya dan membawa saya untuk bergerak di belakang dan depan layar. Beruntung saya memiliki keluarga yang sangat  supportive, khususnya suami saya terus memberikan dukungannya di saat menghadapi masa-masa sulit seperti kuartal II & III tahun ini, ha-ha-ha,” ungkapnya kepada Bisnis.

Bagi Ingrid, luxury brand itu sangat eksklusif. Eksklusivitas adalah salah satu  unique selling proposition  bagi produk otomotif premium seperti Maserati yang kuat dengan sentuhan detail Italianya. “Di Indonesia, kami menjaganya untuk terus seperti itu karena kami sadar konsumen kami sangat menghargai value tersebut.”

Meskipun mengaku tidak memberikan perlakuan khusus, namun timnya mencoba menggabungkan nilai-nilai khas Indonesia dalam setiap pelayanan kepada konsumen sesuai dengan profil dan karakteristik demografinya. “Di pasar luxury market kenyamanan adalah kunci utama. Secara produk kami harus yakin ini dapat berinovasi, dan memenuhi ekspektasi ‘nyaman’ dengan tetap memberikan identitas yang  sporty  dan mesin yang bertenaga.”

Bagaimana kiatnya menjaga bisnis agar tetap kompetitif menghadapi ketatnya persaingan di bisnis otomotif? Di bawah kepemimpinannya, diluncurkanlah layanan Maserati assistance 24 hours yang mencakup perbaikan darurat di manapun, jemput kendaraan dengan towing car, hingga layanan  delivery. Bahkan, ke depannya, Ingrid telah merencanakan gathering rutin untuk menyerap kebutuhan pemilik mobil dan pelanggannya.

Bagaimana gayanya sebagai pemimpin? Ingrid memilih gaya pemimpin yang mau mendengar. Di awal pekan, Ingrid selalu memulainya dengan mendengar staf dari seluruh departemen dan selanjutnya mencari jalan keluar atau mengungkapkan dukungannya terhadap perkembangan masing-masing individu.

Meskipun teknologi sudah sangat maju, menurutnya, tatap muka dan berkomunikasi dengan setiap individu masih menjadi hal yang penting. “Saya percaya dengan mendengarkan, saya dapat lebih dekat dengan mereka dan mencari jalan keluar dari setiap masalah, karena harus disadari selalu ada pro dan kontra di setiap kebijakan.”

Di industri yang umumnya didominasi oleh kaum pria, kehadiran seorang pemimpin yang mau mendengarkan dan tegas menjadi tantangan tersendiri baginya. “Penting bagi saya untuk dapat berinteraksi dan mendengarkan apa yang terjadi dari setiap individu secara langsung. Namun untuk tetap produktif, saya menegaskan setiap  meeting harus terencana dengan detail agar kualitas [meeting]-nya tetap terjaga dan tidak menghabiskan banyak waktu.”

Melalui proses seperti itu Ingrid mengaku dapat melihat proses perkembangan dari setiap departemen maupun individu di dalamnya dan membantunya menjaga motivasi dan mengarahkan mereka bahkan ketika beradaptasi dengan perubahan. Apalagi dirinya merasa terbiasa bekerja dengan tempo yang cepat.

DUKUNGAN KELUARGA

Di sisi lain, akhir pekan merupakan waktu yang sangat ‘sakral’ baginya yang juga pehobi travelling ini menghabiskan waktu bersama keluarga. Selain selalu memiliki agenda untuk mengunjungi restoran baru, Ingrid dan keluarga juga mengoleksi buku baru untuk ditamatkan setiap pekannya. “Saya selalu berusaha menyelesaikan setiap pekerjaan sebelum penghujung minggu. Walaupun itu berarti saya harus bekerja hingga larut.”

Untuk pilihan menu makanan sehat bagi keluarga, Ingrid memberlakukan prinsip weekdays dan  weekend. Saat weekdays Ingrid berusaha disiplin dalam menentukan menu dan menyediakan camilan tinggi protein seperti pistachio  dan walnut. Sementara pada saat weekend yang dirasakannya lebih longgar, Ingrid hanya mengurangi konsumsi karbohidrat. “Fokusnya ke daging merah dan ikan dengan berbagai bumbu-bumbu baru,” ujarnya.

Ingrid dan suami terbukti kompak dan saling mengisi dalam berbagi sudut pandang, terutama saat menghadapi setiap masalah, meskipun dari latar belakang karier berbeda. “Saya menyukai dunia profesional, sedangkan suami menyukai dunia  entrepreneurship.”

Sebagai ibu, Ingrid memberi kebebasan kepada anaknya untuk memperdalam minat mereka, apapun itu, selama menurutnya masih hal yang positif. Menjaga kualitas pertemuan dengan keluarga dirasakannya menjadi penting terlebih kedua anaknya semakin besar dan sulit untuk diajak berkumpul bersama. “Untuk itu saya selalu menyempatkan untuk travelling bersama sebelum mmereka benar-benar dewasa, ha-ha-ha..”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Roni Yunianto
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper