Bisnis.com, TOKYO — Kemarin sore, Selasa (15/12/2015), Kedutaan Besar RI di Tokyo terlihat semarak dan meriah. Selain para pejabat KBRI, di sana terlihat banyak tamu, yang sebagian besar merupakan para petinggi Toyota Motors Corporation, Jepang.
Sejumlah petinggi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan Toyota Astra Motor (TAM), Jakarta, juga hadir a.l. Masahiro Nonami, Hiroyuki Fukui, Johnny Darmawan, dan I Mada Dana Tangkas. Pengusaha Nasional Rachmat Gobel yang juga Ketua Umum Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) juga terlihat sebagai salah satu undangan.
Mereka datang untuk menghadiri seremoni penganugerahan Penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Pemerintah Indonesia kepada saah satu bos Toyota Motors Corporation (TMC) yakni Shoichiro Toyoda. Dia adalah Honorary Chairman TMC yang juga generasi ketiga dari pendiri raksasa otomotif Jepang tersebut.
Sejak bergabung di TMC pada Juli 1945, Toyoda memiliki fokus besar pada pengembangan teknologi otomotif, pengendalian kualitas dan manajemen pabrik. Dia pernah menjabat selama 10 tahun sebagai President TMC, dan kemudian menduduki posisi Chairman of The Board (1992-1999), sebelumnya akhirnya menjabat Honorary Chairman hingga sekarang.
Pria kelahiran 27 Februari 1925 itu dianggap memiliki jasa yang besar dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya melalui pengembangan industri otomotif di Tanah Air, yang dimulai sejak 1971. Medali kehormatan itu diberikan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 84/TK/TAHUN 2015 tanggal 7 Agustus 2015.
Duta Besar RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra dalam pidato penganugerahan medali kehormatan tersebut mengatakan perkembangan industri otomotif di Indonesia dan hubungan persahabatan Indonesia-Jepang saat ini tidak lepas dari peran besar Shoichiro Toyoda.
“Di bawah kepemimpinan Shoichiro Toyoda, Toyota sebagai perusahaan otomotif besar dunia telah melakukan investasi yang sangat besar di Indonesia, sehingga memberikan kontribusi signifikan dalam penciptaan lapangan kerja, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Shoichiro Toyoda mengatakan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama tersebut merupakan suatu kehormatan tidak saja secara pribadi tetapi juga TMC.
Berikut petikan wawancara dengan Shoichiro Toyoda:
Bagaimana Toyota memposisikan Indonesia?
Indonesia adalah Negara yang besar dan penduduknya juga banyak. Kami ingin terus berkontribusi terhadap perkembangan Indonesia dengan menyediakan mobilitas yang semakin aman dan nyaman.
Apa yang menjadi perhatian utama Toyota dalam berbisnis di luar negeri?
Kami selalu memikirkan bagaimana Toyota bisa berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi dan sosial setempat dan berperan sebagai ‘Good Corporate Citizen’. Hal terpenting bagi kami adalah ketika bimbang menentukan suatu keputusan, tentukanlah berdasarkan apa yang terbaik baik bagi negara setempat.
Jadi, penting mempunyai pemikiran dasar tidak hanya memandang negara bersangkutan sebagai pasar tetapi lebih dari itu ingin berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi dan sosial setempat melalui kolaborasi industri dan pengembangan SDM dalam jangka panjang dengan menghargai keinginan Negara itu.
Apa yang Anda anggap penting agar konsep monozukuri dapat ditanamkan?
Selama ini, saya selalu berusaha keras untuk memajukan manajemen monozukuri dengan lima pilar yaitu Genchi-Genbutsu(Go and see for yourself), Ji Koutei-Kanketsu (JKK/ Building in quality through ownership). Pasarlah yang menentukan harga sehingga kami harus terus-menerus berinovasi serta mengembangkan SDM.
Untuk membuat suatu produk, sangat penting untuk mengembangkan SDM terlebih dahulu.
Yang paling penting dalam Monozukuri adalah tekad dan kesungguhan untuk menyelesaikan suatu tugas sampai akhir dengan meneguhkan cita-cita masa depan atas dasar prinsip pelaksanaan daripada teori.
Menurut Anda, apa kekuatan atau keunggulan Toyota?
Sebagai perusahaan menganut konsep monozukuri, bila Toyota dikatakan mempunyai kekuatan atau keunggulan, barangkali itu adalah Genba-ryoku (kapabilitas di lapangan dalam praktik) didasari pengembangan SDM.
Kami mewujudkan pemikiran seperti itu di Indonesia dengan mendirikan Toyota Indonesia Academy.
Dengan filosofi “We make people before we make product”, kami berharap dapat berkontribusi terhadap perkembangan Indonesia secara terus menerus.