Bisnis.com, JAKARTA - Ide bisnis berjualan pakaian berukuran jumbo ternyata tak datang hanya karena pengalaman pribadi. Misalnya saja seperti yang dialami Ramon Adila. Walaupun tidak memiliki ukuran tubuh plus, pria ini malah mendapatkan rezeki dari penjualan produk fesyen ukuran besar.
Ramon menemukan ide bisnis ini karena terpaksa harus bisa menjual produk-produk yang tidak laku di toko pakaian. Kala itu, dia masih mahasiswa di tingkat akhir dan membantu temannya yang sedang membuka toko pakaian.
Di samping ditugaskan untuk menjual berbagai macam produk fesyen, dia malah sangat tertantang untuk bisa menjual produk-produk yang biasanya jarang laku, yakni pakaian ukuran besar. Berbagai cara dia lakukan, seperti menjajakan produk dengan memanfaatkan Internet melalui berbagai forum jual beli online.
Usaha yang dilakukannya ternyata membuahkan hasil, semua stok pakaian besar di toko pakaian temannya tersebut laris manis. Dia pun mulai melihat ada celah yang cukup besar dari bisnis tersebut.
Kemudian pada 2011 dia mulai fokus untuk menjual pakaian berukuran jumbo. Dengan modal jaringan pemasok produk, dia pun memulai bisnisnya secara mandiri dengan membuka toko online rajabigsize.com.
“Awalnya hanya foto produk dengan kamera handphone seadanya, kemudian mulai investasi untuk beli kamera SLR secara kredit. Saat itu saya berpikir kalau sudah beli kamera dan produk tidak laku, maka saya rugi, jadi saya malah terpacu untuk terus mengembangkan bisnis ini,” katanya.
Selain itu, dia bisa memasok pakaian berukuran jumbo dengan mengutang. Beberapa pakaian diambil untuk dibayar belakangan setelah laku. Lama-lama dia bisa memasok sendiri, bahkan sekarang dari pihak pamasok yang datang sendiri untuk minta dipasarkan.
Rajabigsize.com menjual berbagai jenis pakaian, tetapi produk yang paling populer adalah kaos kerah, jaket, dan celana. Setiap produk yang disediakan dibanderol mulai dari Rp65.000 untuk barang tertentu, hingga Rp275.000 untuk celana.
“Dalam sehari saya bisa mengirim sekitar 20 produk, atau sekitar 600 lembar pakaian dalam sebulan ke berbagai daerah di Indonesia,” katanya.
Meskipun tidak ada tren peningkatan konsumen secara signifikan setiap tahunnya, Ramon tetap optimistis bisnisnya ini tetap memiliki pasar. Karena pemilik postur tubuh besar tak hanya disebabkan gaya hidup yang kurang sehat, tetapi juga karena faktor genetik.
“Ya bisa dibilang saya bahagia kalau banyak orang yang obesitas, tetapi tidak semuanya karena faktor kesehatan, tapi banyak juga yang karena faktor keturunan,” selorohnya.
Selain mencoba menyediakan semua kebutuhan fesyen untuk pria berukuran besar, Ramon juga sebisa mungkin memberikan layanan terbaik bagi konsumen. Menurutnya, hal tersebut merupakan strategi paling ampuh untuk memenangkan persaingan saat ini.
“Konsumen produk ini sangat terbatas, bisa dibilang orangnya itu-itu saja. Jadi kalau tidak dilayani dengan baik, segmen pasar yang kecil ini bisa pindah ke tempat lain,” katanya.
Selain menjual produk secara online, Ramon juga memiliki toko di lantai Ground Blok M Square Jakarta. Selain menjadi tempat penjualan, toko tersebut juga difungsikan sebagai tempat penyimpanan barang. “Sekarang pasokan produknya semakin banyak seiring dengan bertambahnya permintaan konsumen,” katanya.
Dalam waktu dekat, Ramon berencana untuk memperluas tempat atau mencari lokasi baru, karena tempat yang dimilikinya sekarang sangat terbatas, dan sudah tidak cukup menampung semua produk.