Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menciptakan Persaingan Sehat di Dunia Kerja

Pada era keterbukaan informasi seperti saat ini, kemampuan seseorang dalam mengembangkan daya saingnya menjadi sangat diuji di dunia kerja. Persaingan antarpegawai pun menjadi hal yang tidak terelakkan.
Abaikan perasaan takut tersaingi, karena bisa saja suatu saat Anda yang akan membutuhkan bantuan mereka untuk menunjang karir.
Abaikan perasaan takut tersaingi, karena bisa saja suatu saat Anda yang akan membutuhkan bantuan mereka untuk menunjang karir.

Bisnis.com, JAKARTA - Pada era keterbukaan informasi seperti saat ini, kemampuan seseorang dalam mengembangkan daya saingnya menjadi sangat diuji di dunia kerja. Persaingan antarpegawai pun menjadi hal yang tidak terelakkan.

Namun, tidak semua orang dapat menangani persaingan di dunia kerja secara positif. Akibatnya, kerap terjadi persaingan tak sehat, ‘saling sikut’ atau ‘saling jegal’, yang berujung pada penurunan semangat serta produktivitas kerja.

Lantas, bagaimana cara mengelola kompetisi di dunia kerja menjadi pemicu produktivitas? Bagaimana menggunakan persaingan sebagai pemacu semangat diri dalam meningkatkan kompetensi kerja?

Menurut penasehat dunia kerja Herman Yudiono, adanya persaingan di dunia kerja akan membuat para pegawai mengerahkan segala daya dan kemampuan terbaiknya. Hal itu dipicu oleh keinginan naik jabatan, memperoleh gaji lebih tinggi, proyek menantang, dan lainnya.

“Sebaliknya, jika Anda beranggapan persaingan adalah hal negatif, output-nya akan negatif pula, seperti menjelek-jelekkan rekan kerja, mengeluh, tidak percaya diri, atau menyalahkan orang lain atas hal yang tidak mampu Anda lakukan,” kata alumnus Kimia IPB tersebut.

Langkah  pertama  yang harus dilakukan adalah memperlakukan sebuah persaingan secara positif. Dengan demikian, Anda akan tersugesti bahwa persaingan merupakan pelatuk yang baik bagi peningkatan produktivitas pribadi, tim, dan perusahaan.

Kedua, paculah diri sendiri untuk meningkatkan kompetensi dengan fokus pada kelebihan diri sendiri. Jangan terlalu memedulikan keunggulan yang dimiliki orang lain, karena hal tersebut akan memunculkan rasa iri dan tidak percaya diri.

Dengan fokus pada kelebihan yang dimiliki sendiri, seseorang akan lebih terkon sentrasi untuk menutupi atau bahkan menghilangkan kelemahannya. Bukan malah menyibukkan diri dengan mengeluh dan merasa cemas karena kinerja orang lain.

Menurut Herman, ada beberapa cara untuk menonjolkan kelebihan yang dimiliki seseorang. Salah satunya adalah mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, lalu meminta pelatihan, penjelasan, dan saran dari atasan untuk meningkatkan produktivitas.

Pria yang berbasis di Makassar tersebut menambahkan langkah ketiga  adalah menonjolkan kinerja yang Anda capai, termasuk bekerja melampaui tugas atau deskripsi kerja yang dilimpahkan kepada Anda.

“Persaingan merupakan peluang untuk menonjolkan kinerja. Jadi, bekerja melebihi deskripsi kerja adalah salah satu langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Mintalah tugas-tugas tambahan pada atasan bila tugas Anda sudah selesai,” sarannya.

Pada prinsipnya, meminta tambahan tugas lebih baik daripada membuang waktu pada jam kerja saat tugas Anda telah diselesaikan. Namun, mintalah tugas tambahan dengan niat tulus dan bukan mengharapkan pujian, imbalan, atau pamer pada rekan kerja.

Keempat, untuk meningkatkan kinerja, seseorang harus menjalin hubungan yang baik dengan atasannya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana, seperti menyapa saat bertemu, menyelesaikan tugas dengan cermat dan akurat, berbicara sopan, atau sekadar mengobrol untuk silaturahmi.

Kelima, adalah dengan membangun hubungan yang baik antarrekan kerja. Meskipun Anda sedang bersaing dengan rekan kerja, tetap bantulah mereka saat membutuhkan bantuan. Berbagi ilmu dapat menjadi salah satu cara mendekatkan diri dengan rekan sejawat.

Abaikan perasaan takut tersaingi, karena bisa saja suatu saat Anda yang akan membutuhkan bantuan mereka untuk menunjang karir.

Pada dasarnya, persaingan di dunia kerja akan selalu ada. Tinggal bagaimana Anda merespons dan menyikapinya. Tidak perlu terlalu cemas menghadapi kompetisi dengan rekan kerja. Jadikan persaingan itu sebagai momentum untuk membuat diri Anda menjadi lebih baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (7/2/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper