Bisnis.com, JAKARTA - Usaha lilin aromaterapi sudah berkembang sejak dulu, dan hingga kini masih tetap menarik untuk digeluti. Bisnis ini menjanjikan laba yang menggiurkan seiring dengan pasarnya yang terus membesar.
Aromaterapi hadir dalam berbagai bentuk. Ada yang berbentuk cairan, ada yang dipadatkan dalam lilin. Sejak dulu, banyak pusat perawatan tubuh yang menggunakan aromaterapi untuk menciptakan suasana rileks.
Kini, seiring dengan perubahan gaya hidup, banyak orang yang menggunakan aromaterapi di rumahnya. Penggunaan aromaterapi memang mampu menghadirkan nuansa yang lebih berbeda di dalam ruangan. Saat lilin dibakar, perlahan-lahan aromanya akan keluar memenuhi ruangan. Selain membuat ruangan lebih harum, juga dapat menciptakan suasana yang lebih tenang.
Para pelaku usaha di bidang ini tak hanya menciptakan lilin aromaterapi berbentuk biasa. Mereka menciptakan lilin-lilin dengan kemasan unik untuk menggaet segmen pasar baru, yakni kalangan anak muda. Alhasil, lilin aromaterapi kini semakin banyak digunakan sebagai kado atau suvenir hari ulang tahun.
Bisnis ini juga tidak tergolong usaha musiman sehingga permintaan selalu mengalir setiap waktu. Soal pangsa pasar, produk lilin memang memiliki pasar tersendiri. Namun, jangan khawatir, para konsumen lilin aromaterapi biasanya memiliki kecenderungan untuk melakukan pemesanan kembali jika sudah nyaman dengan suatu produk.
MODAL KECIL
Bisnis lilin aromaterapi dapat dilakukan dengan modal kecil. Beberapa pelaku usaha malah hanya mengeluarkan beberapa ratus ribu rupiah untuk membeli bahan parafin, aromaterapi, serta kemasan. Namun jika ingin menjalankan usaha dengan serius, idealnya bisnis ini memerlukan modal sekitar Rp7 juta– Rp10 juta untuk membeli bahan baku dan alat produksi.
Meski modalnya tidak terlalu besar, usaha lilin aromaterapi tidak dapat dipandang sebelah mata. Omzet dari usaha ini bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah. Penjualan dapat dimaksimalkan sesuai dengan besar modal dan kapasitas produksi. ()