Bisnis.com, JAKARTA- Juni Kuswanto (24 tahun) seorang wirausahawan muda yang peduli akan masalah lingkungan, khususnya sampah di Indonesia, sukses menjadi pemenang Best of The Best di kompetisi Indonesia Sociopreneur Challenge (ISoC) 2016.
Juni mendirikan PT. BJSC Aquagro Mandiri yang berlokasi di Surabaya, perusahaan yang memberdayakan sampah dari barang yang tidak berguna menjadi barang yang bernilai guna.
Ia melakukan terobosan baru dalam proses pengolahan sampah dengan mengintegrasikan berbagai aspek, yaitu masyarakat, industri, dan pemerintah. Uniknya, ia memberdayakan para pecandu narkoba untuk memilah dan mengolah sampah menjadi pakan konsentrat ikan, ayam, dan bebek yang berkualitas dan murah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas peternak di Indonesia.
Dengan begitu, ia tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah saja, tetapi juga persoalan sosial lainnya seperti narkoba dan pengangguran.
PT. BJSC Aquagro Mandiri menjadi satu-satunya produsen pakan konsentrat ikan, ayam dan bebek murah dan berkualitas yang dibutuhkan oleh semua peternak di Indonesia. Sehingga meningkatkan produktivitas peternak yang selama ini merugi dikarenakan mahalnya pakan konsentrat dari industri kapitalis luar negeri, semua produk konsentrat dari hasil pengolahan sampah organik yang sudah dikelola.
BJSC juga menjadi supliyer bahan baku industri kertas, plastik, dan sampah anorganik dari hasil pemilahan sampah bekerjasama dengan beberapa perusahaan daur ulang sampah di Jawa Timur. Semua program PT. BJSC Aquagro Mandiri menggunakan sistem Aplikasi mobile sehingga semua sampah dari hulu sampai hilir dapat tertangani dengan baik.
Pemenang kategori Applied Technology tahap ide adalah tim Adhi Susatyo, dengan runner-up tim Evans Jahja. Untuk kategori yang sama pada tahap start-up dimenangkan oleh tim Juni Kuswanto, dengan runner-up tim Christian Mwijage dan Budi Agung. Pemenang kategori Apps tahap ide adalah tim Riznaldi Akbar, dengan runner-up tim Naraswari Cinantya Dewi.
Pemenang Educational Campaign untuk kategori Pelitas adalah tim Hilmi Fabeta dengan runner-up, tim Jordy Elalno, sedangkan untuk kategori Non Pelitas adalah tim Annisa Hasanah dengan runner-up, tim Diandra Annisa.
ISoC 2016 adalah kompetisi berskala internasional yang diadakan oleh Program Studi Technopreneurship Surya University, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan.
Kompetisi yang mengambil tema “Waste Around Us” ini menjadi ajang bagi para sociopreneur untuk berkontribusi dalam menjawab permasalahan sampah di Indonesia, khususnya di daerah Tangerang Selatan. Ada tiga kategori lomba yang dapat diikuti peserta, yaitu Applied Technology, Apps, dan Educational Campaign. Untuk kategori Applied Technology dan Apps terdapat dua tahap yang terdiri dari ide (idea stage) dan start-up (start-up stage), sedangkan untuk Educational Campaign dibagi menjadi dua kriteria, yaitu Pelitas dan Non Pelitas.
Para finalis memperoleh pembekalan materi terkait social entrepreneurship dari para juri dan mentor yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Mereka adalah Dessy Aliandrina, PhD (Head of Technopreneurship Department Surya University dan juga Founder SociopreneurID), Ir. M. Taher Rochmadi (Kepala Dinas DKPP, Tangerang Selatan), Prof. Josette Dijkhuizen (Professor of Entrepreneurship Development, MSM Netherlands), Dr. Holly Ritchie (Consultant and Researcher on Value Chain), Dr. Dudi Iskandar, MFor.Sc (Direktur Technopreneurship dan Kluster Industri BPPT), dr. Gamal Albinsaid, MD (CEO Indonesia Medika), Lukitasari Sunowo (Sutradara dan Filmmaker), dan Sartika Kurniali (IT Specialist dan Google Team).
Dengan adanya dukungan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan para pemenang diharapkan dapat mengimplementasikan idenya di Kota Tangerang Selatan. ISoC diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung bagi akademisi, swasta, dan pemerintah dalam memecahkan permasalahan sosial, khususnya di Kota Tangerang Selatan.