Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ENTREPRENEURSHIP: Pebisnis Jabar Diminta Pacu Wirausahawan Baru

Pengusaha Jawa Barat didorong lebih aktif dalam menumbuhkan wirausaha baru yang harus dibina sejak dari perguruan tinggi agar memberikan daya ungkit terhadap perekonomian.
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Pengusaha Jawa Barat didorong lebih aktif dalam menumbuhkan wirausaha baru yang harus dibina sejak dari perguruan tinggi agar memberikan daya ungkit terhadap perekonomian.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan Jawa Barat memiliki potensi besar sebagai daerah dengan kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai dengan dukungan perguruan tinggi terbaik seperti ITB, Unpad, UI.

"Jika Jawa Barat tidak maju itu keterlaluan, karena potensinya begitu besar," ujar Jusuf Kalla ketika menghadiri Rapimprov III Kadin Jabar di Bandung, Kamis (24/1/2017).

Wapres mengatakan dunia usaha harus dikembangkan oleh pengusaha daerah agar mayoritas masyarakatnya menjadi pemilik usaha, bukan sekadar menjadi pekerja.

Menurutnya, lulusan perguruan tinggi seharusnya bisa mencetak lebih banyak pengusaha agar semakin memberikan daya ungkit terhadap perekonomian.

"Kemana lulusan perguruan tinggi besar itu? Kita bisa cari berapa orang Jabar yang memiliki pabrik? Yang punya hotel saja berkurang," tegasnya.

Dia mengungkapkan Indonesia ketinggalan di bidang usaha sehingga diperlukan untuk mamacu semangat kewirausahaan yang kuat dari bawah, setidaknya harus didukung oleh pengusaha lokal sejak di perguruan tinggi.

Secara statistik, lanjutnya, Jawa Barat memiliki indeks yang bagus mulai dari pendidikan hingga kinerja ekspor yang tinggi. Akan tetapi, dampaknya harus juga dirasakan oleh daerah terutama bagi masyarakat kecil harus ikut maju.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek Ilham Habibie mengungkapkan dari sisi keadilan sosial ada hal-hal yang perlu diperbaiki, terutama persoalan kesenjangan di berbagai bidang.

"Menurut saya efek kesenjangan bisa disebabkan sebagian oleh globalisasi, dan sebagian mungkin dari pendidikan dan akses terhadap pasar dan modal," ujarnya.

Pihaknya menilai, persoalan disparitas ini mendesak dibenahi agar tidak semkain melebar dan menciptakan ketidakadilan. "Itu mungkin yang disebut Pak Jusuf Kalla, dan saya kira itu memang benar dan harus kita perhatikan," katanya.

Oleh karena itu, Kadin Indonesia sebagai mitra pemerintah akan mendukung semua program pemerintah termasuk untuk mengkader wirausaha baru. "Pada dasarnya Indonesia memang membutuhkan lebih banyak pengusaha, dan Kadin Indonesia mendukung semua program pemerintah."

Menanggapi hal tersebut, Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno mengatakan Jabar harus fokus pada pengembangan kewirausahaan agar menjadi provinsi yang lebih maju.

"Jabar sudah memiliki segalanya, daerahnya subur, SDM juga cukup dan berkualitas karena banyak perguruan tinggi terkemuka berada di provinsi ini. Semua poptensi itu terus diberdayakan," ungkapnya.

Agung mengaku Kadin Jabar berupaya mendorong pengusaha daerah untuk turut membangun kualitas para pengusaha pemula agar memiliki disiplin dan wawasan berbisnis, pemahaman sitem bisnis serta yang terpenting semangat.

"Dulu banyak perusahaan bumi, dan mungkin sekarang berkurang. Hal ini karena sebagian pengusaha ada yang ingin menjadi pejabat negara atau alasan lainnya," ungkapnya.

Menurutnya, penurunan populasi pengusaha lokal di Jabar dipengaruhi sejumlah faktor seperti masalah pengetahuan dalam berbisnis dan masalah ketidaksiapan dalam perkembangan bisnis.

"Di saat yang sama sebagain pengusaha lain terus berinovasi berkreasi. Ini kekurangan kita, saat ini kita harus lebih peka terhadap perkembangan bisnis yang ada," ungkapnya.

Agung menambahkan, Kadin Jabar juga merespons persoalan yang dihadapi UMKM dewasa ini karena sektor UMKM telah mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97,2%.

"Kadin Jabar memiliki program Garuda untuk mendorong wirausaha desa dan menumbuhkan wirausaha baru. Program ini terus disosialisasikan lebih luas lagi ke seluruh kota/kabupaten di Jabar," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper