Bisnis.com, JAKARTA - Siapa bilang kayu bekas tidak bisa dijadikan kreasi bernilai menjanjikan? Memanfaatkan kayu limbah, Pulampu sukses menciptakan kreasi lampu baca dengan berbagai model unik.
Pulampu merupakan sebuah produk kerajinan lampu kayu. Produsen memanfaatkan limbah kayu kemudian diproduksi oleh segelintir anak muda. Keunikan dan kreatifitas mendorong usaha ini hadir untuk memberdayakan potensi yang ada di desa.
Pendiri Pulampu Radius Setiyawan mengatakan produksi Pulampu memanfaatkan potensi di empat desa di Indonesia. Keempatnya yaitu Desa Karduluk di Madura, Desa Soko di Mojokerto, Desa Jedong serta Desa Sutorejo di Surabaya.
Keempat desa tersebut dibina untuk menciptakan produk tersebut. Kualitas dan standar yang diberikan juga diatur sebaik mungkin untuk Pulampu. Tiap desa juga membuat lampu dengan desain yang telah ditentukan oleh Pulampu.
"Kami memanfaatkan limbah kayu. Sisa industri mebel berukuran kecil yang tidak dimanfaatkan lagi kemudian kami jadikan sesuatu bernilai dan dapat dijual," katanya kepada Bisnis di MakerFest 2018 di Jakarta, Sabtu (15/12/2018).
Untuk memberikan piliihan bagi pembeli, Pulampu mengkreasikan tiga jenis lampu yaitu Okla, Q - One dan Honi Original. Seluruh produk menggunakan beberapa jenis kayu limbah seperti Jati Londo, Palet, Mahoni dan Triplek.
Baca Juga
Jenis Okla merupakan produk lampus dengan bentuk ekspresia manusia. Sedangjan Q - One lebih berbentuk hewan seperti rusa, domba atau binatang lain. Adapun Honi Original mengedepankan desain ukiran sebagai celah cahaya lampu.
Dari beberapa varian tersebut, biasanya Okla paling laris dibandingkan dengan jenis lainnya. Okla bisa dibentuk menjadi beberapa ekspresi, baik tidur atau duduk. Setiap pembeli bahkan diberi satu obeng sebagai alat untuk mengubaj gaya lampu baca sesuai keinginan.
Soal harga kata Radius, produk Pulampu dibanderol dengan harga antara Rp200.000 hingga Rp250.000 sesuai jenis. Selama ini penjualan masih difokuskan melalui media sosial dan pameran. Radius dan rekannya menjual Pulampu melalui @Pulampu_Indonesia.
"Tantangannya adalah setiap produk tentu kayunya beragam karena kami menggunakan kayu hasil limbah. Akan tetapi standar yang kami terapkan tetap sama," ujarnya.
Selama ini, Pulampu tidak hanya diminati oleh pecinta kerajinan dengan penghobi produk lokal. Belakangan menurut Radius, produk tersebut juga digemari oleh kalangan penikmat dekorasi rumah. Wajar, produk ini cocok menjadi salah satu koleksi penghias ruang di rumah.