Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO LIPPO GROUP : Bisnis Kami Tak Secepat Dahulu

Beberapa pekan lalu, John Riady secara resmi menjadi CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) dan juga Lippo Group secara keseluruhan.
CEO Lippo Group John Riady./Bisnis-Dwi Prasetya
CEO Lippo Group John Riady./Bisnis-Dwi Prasetya

Empat Gebrakan John Riady

Dengan keberadaan Anda sebagai CEO baru, gebrakan apa yang akan dilakukan Lippo ke depan?

Ada empat hal yang menjadi perubahan atau transformasi bisnis kami saat ini. Pertama, soal fokus dan streamlining. Saat ini, kami bergerak di lima industri, properti, kesehatan, ritel, teknologi dan multimedia, serta keuangan.

Ke depannya, kami ingin lebih fokus. Kami menyadari setiap lini industri semakin besar dan tingkat persaingan yang semakin ketat. Kalau dulu seluruh lini bisnis kami ambil untuk menjadi satu ekosistem. Ke depan, kami akan lebih fokus ke properti dan kesehatan.

Ini konsepnya doing less but we doing more. Karena lebih fokus, kami dapat mengerjakan dengan lebih tekun dan lebih baik. Jadi, kalau kami bisa mengembangkan bisnis properti dan kesehatan yang terbesar di negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, itu mungkin menjadi pencapaian kami. Makanya Lippo Karawaci penting karena menjadi induk bisnis properti dan kesehatan.

Di luar properti dan kesehatan, kami masih percaya dengan kemajuan tiga lini bisnis lainnya. Perbedaannya ialah kami tidak harus menjadi kontrol. Jadi, kami akan berpartner dengan mitra-mitra yang buat mereka ini menjadi bisnis utama mereka.

Sebagai contoh, kami membangun perusahaan seperti fintech. Setelah 1,5 tahun mendirikan dan mengelolannya, kami berpartner dengan OVO dan Grab. Mungkin kami enggak kontrol dalam arti memiliki saham di atas 50%, tapi karena perusahaan ini dimiliki oleh natural owner, sehingga perusahaan melaju lebih baik.

Contoh lainnya Cinemaxx. Kami mendirikannya 2,5 tahun lalu, sekarang memiliki 280 layar. Kami bekerja sama dengan Cinepolis, perusahaan layar lebar terbesar keempat di dunia. Pada November 2018 mereka mengambil saham Cinemaxx hingga 40%.

Jadi, kami mencari mitra untuk membesarkan usaha-usaha ini. Karena setiap usaha untuk berkembang membutuhkan perhatian yang banyak. Dan kami tidak bisa memegang seluruhnya. Jadi, kami perlu fokus di industri yang menjadi jatah kami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper