Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan kulit hewan untuk dijadikan bahan dasar sebuah produk seringkali dikecam karena dianggap memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Menurut People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), industri kulit global membunuh lebih dari satu miliar hewan yang kulitnya dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Dampak lingkungan tidak hanya datang dari hewan yang diperkirakan dapat mengkonsumsi satu ton air seumur hidupnya, tetapi setelah mendapatkan kulit, proses pengolahannya seringkali melibatkan hingga satu ton bahan kimia.
Proses ini tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga membuat barang-barang kulit tidak bisa terurai secara hayati.
Bahkan kulit imitasi yang disukai banyak konsumen vegan, yang berpikir bahwa bahan tersebut tidak didapatkan dari membunuh binatang) sebenarnya terbuat dari plastik sebenarnya yang tidak benar-benar menyelesaikan masalah limbah.
Dilansir melalui indiatimes.com, dua pengusaha asal Meksiko yakni Adrián López Velarde dan Marte Cázarez, menemukan sesuatu yang benar-benar mengejutkan dan tepat sasaran.
Proses pembuatan kulit sintetis dari kaktus tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga membuat barang-barang kulit tidak bisa terurai secara hayati./indiatimes
Tahun lalu, perusahaan mereka, Adriano Di Marti, menemukan teknik baru untuk membuat bahan kain serupa kulit hewan menggunakan daun kaktus yang disebut Desserto.
Kaktus, yang dikenal karena teksturnya yang keras, tebal dan berduri ternyata dapat diproses hingga memberikan karakter yang menyerupai kulit asli.
Selain mampu mengurangi pemanfaatan hewan untuk kulitnya, penggunaan kaktus sebagai bahan dasar imitasi kulit dapat menghemat air karena tanaman tersebut dapat hidup di kondisi kering sekalipun.
"Mereka juga telah menggunakan pewarna alami untuk mengolah kulit yang tidak benar-benar berdampak pada lingkungan dan membuat bahan itu tahan lama hingga selama satu dekade," tulis laporan tersebut, seperti dikutip pada Rabu (26/2).
Bahan ini tersedia dalam serangkaian warna yang dapat disesuaikan. Karena terbuat dari tanaman, sebagian dari produk ini biodegradable atau dapat terurai secara alamiah.
Bagian terbaiknya, meskipun kaktus organik dan ramah lingkungan, produk kulit kaktus dapat dijual seharga kulit asli. Velarde dan Cázarez telah membuat produk jadi seperti kursi mobil, tas, sepatu dan bahkan pakaian menggunakan bahan tersebut.