Bisnis.com, JAKARTA – Hampir semua pelaku usaha kecil dan menengah terpukul akibat penyebaran virus corona (Covid-19). Namun, di tengah pandemi ini, para pelaku usaha harus melakukan berbagai strategi agar bisnisnya tetap berjalan.
Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO, Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia memberikan langkah-langkah mengantisipasi fenomena yang berdampak pada performa bisnis UKM. Satu hal yang menjadi pesan utama adalah dalam survival mode ini adalah memprioritaskan berjalannya cash flow bisnis dengan baik, dibandingkan dengan memikirkan profit.
“Pelaku usaha harus dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan kedepan. Perlu adanya perubahan proses bisnis sementara agar cash flow bisnis tetap positif,” ujarnya, dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Senin (30/3/2020).
Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengulas kembali bisnis, kenali customer base dan kebutuhannya, permudah proses bisnis, klasifikasikan produk yang mudah dijual. Selain itu, segera lakukan digitalisasi produk usaha ke dalam katalog yang mudah dibagikan, perdalam stok barang, dan beri insentif kepada karyawan yang mampu memberikan performa baik dalam keadaan sulit seperti saat ini.
Menurutnya, ada beberapa langkah praktikal yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk menjaga cash flow bisnis tetap positif. Pertama, berfokus pada promosi untuk take-away delivery, karena permintaannya yang meningkat.
“Gunakan database pelanggan untuk selalu mengkomunikasikan promosi yang ada melalui e-mail, SMS, ataupun WhatsApp. Untuk kunjungan fisik, budayakan melakukan transaksi non-tunai dengan menggunakan debit atau digital payment,” tuturnya.
Baca Juga
Kedua, tingkatkan kepercayaan konsumen dengan memposisikan diri sebagai bisnis yang memperhatikan konsumen dan seluruh stakeholder bisnis terkait higienitas. Lindungi para karyawan dan konsumen dengan penggunaan masker, hand sanitizer, dan pentingnya untuk terus mengkomunikasikan kebersihan di lingkungan sekitar.