Bisnis.com, JAKARTA - Hobi selalu bisa dimanfaatkan bukan hanya untuk kesenangan tapi juga menghasilkan pundi-pundi uang. Seperti yang dilakukan Berti Suharto, pendiri PT. Sentuhan Mutiara yang menyediakan beragam aksesori berbahan dasar mutiara.
Berawal dari hobi merangkai kalung dan sering mengenakannya saat bepergian, kini Berti menjadi pengusaha UMKM yang perlu diperhitungkan. Apalagi, karya-karya yang dibuatnya unik karena bertemakan Indonesia.
Sebut saja bros etnik yang menjadi andalannya. Bros yang menggambarkan kebudayaan Indonesia dan dipadupadankan dengan mutiara. Misalnya bros berbentuk kuda lumping yang dikombinasi dengan motif batik atau bros penari pendet dan penari legong yang cantik dengan sentuhan mutiara.
Tak hanya budaya, Berti juga menghadirkan Bros berdesain bunga asli Indonesia seperti bunga Rafles Raflesia atau yang dikenal sebagai Bunga bangkai dan bunga cendana. Bros-bros yang dibanderol Rp300.000-Rp800.000 ini dikemas cantik sebagai souvenir untuk orang asing ataupun pelengkap untuk mempercantik kebaya yang dipakai.
"Bros pendant bertemakan etnik Indonesia ini ditujukan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara," katanya kepada Bisnis.
Tak ketinggalan, kalung yang menjadi awal mula Berti membuat usaha ini. Kalung mutiara yang dihargai Rp450.000-di atas Rp1 juta itu selalu didesain Berti dengan cukup unik dan menarik. Berti juga melengkapi beragam koleksinya dengan membuat gelang dan anting berbahan dasar mutiara.
Aksesori buatan Berti kini semakin dikenal. Dia menjualnya secara online maupun offline di sejumlah departemen store seperti Metro Plaza Senayan, Metro Pondok Indah, dan Sarinah Thamrin.
Berti juga kerap mengikuti pameran bergengsi seperti Inacraft, Crafina, Bazaar di Asean Secretariat, maupun Bazaar di kementerian. Tak jarang pula Sentuhan Mutiara ikut pameran di luar negeri seperti Indonesian Day di Osaka, Jepang. Red Cross Bazaar di Bangkok, Malaysia, dan Hanoi Fashion Week di Vietnam.
"Penjualannya lumayan. Saya masih terus berusaha untuk bisa mencapai ekspor," tegasnya.
Ya, Berti masih berupaya meraih pasar ekspor. Dengan tekad yang kuat, berusaha, dan terus belajar menghasilkan karya yang bagus, dia yakin bisa merengkuh impian itu.