Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Hal yang Dapat Dipersiapkan Dalam Bisnis Setelah Pandemi Corona

Pandemi virus corona (Covid-19) mengajak masyarakat menyelesaikan pekerjaan tidak harus dari kantor.
Pebisnis harus menyiapkan dan menata ulang strategi, usai pandemi virus corona berakhir./ilustrasi
Pebisnis harus menyiapkan dan menata ulang strategi, usai pandemi virus corona berakhir./ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kosa kata seperti pembatasan sosial, telemedis, dan karantina mandiri, sebelumnya jarang atau bahkan belum pernah kita dengar di telinga.

Namun, beberapa bulan di dekade baru, masyarakat mendengar kata-kata tersebut yang digunakan setiap hari. Tidak dapat disangkal bahwa wabah virus corona secara dramatis telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan setiap orang di seluruh dunia.

Di tengah ketidakpastian, masyarakat seolah berada di perairan yang belum terpetakan, dan berapa lama akan tinggal di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) yang belum dapat dipastikan.

Namun, ada satu hal yang kita semua tahu, wabah ini akan mengubah kehidupan semua orang selama bertahun-tahun atau dekade mendatang. Seperti adanya peningkatan keamanan bandara, daftar larangan terbang dan upaya kontraterorisme masih menjadi norma.

Hal yang sama akan berlaku setelah Covid-19. Apakah bisnis Anda siap untuk lima tren makro terbesar yang akan kita saksikan? Seperti dilansir melalui Entrepreneur, berikut lima hal yang dapat Anda persiapkan.

1. Kemunculan situs web dan alat digital yang lebih canggih.

Banyak bisnis yang tidak penting tidak beroperasi, termasuk toko ritel, salon rambut, gudang, pabrik, dan kantor, dan mereka tidak memiliki alat teknis untuk bertahan dengan lokasi fisik mereka ditutup.

Ketika bisnis kecil dan menengah bergabung dalam revolusi teknologi dekade baru, permintaan untuk e-commerce, konfigurasi produk canggih, chatbots, dan aplikasi seluler akan melonjak pesat terlebih untuk bisnis yang belum pernah merambah e-commerce sebelumnya.

Opsi-opsi ini akan membantu bisnis untuk bertahan selama wabah virus dan akan menjadi tren makro setelah praktik pembatasan sosial menjadi hal yang biasa, tidak hanya untuk pandemi virus corona tetapi juga untuk wabah potensial di masa depan.

2. Kesadaran terhadap keamanan siber meningkat.

Dengan meningkatnya jumlah karyawan yang bekerja secara jarak jauh selama wabah berlangsung, kita menyaksikan pelanggaran data dan serangan siber juga menjadi lebih banyak.

Kebutuhan untuk menjaga situs dan server web yang diperbarui dan aman menjadi prioritas.

Kini, akan ada lebih banyak bisnis yang harus berinvestasi dalam teknologi yang aman, terukur, dapat diakses dari jarak jauh dan mengikuti standar terbaru untuk setiap jenis risiko serangan data pribadi dan sistem keamanan data.

3. Rapat virtual semakin sering dilakukan

Webinar, telekonferens, dan bentuk pertemuan virtual lainnya yang sudah menjadi tren bahkan sebelum wabah merebak hanya akan berkembang lebih besar untuk beberapa dekade ke depan.

Persiapan untuk tren ini lebih dari sekadar memiliki ruang pertemuan virtual dan perangkat lunak.

Hal-hal seperti brosur digital, kartu bisnis digital, video tutorial, dan informasi situs web yang disempurnakan semuanya akan mengikuti tren ini dan menjadi kebutuhan karena bagi bisnis akan lebih sulit untuk secara fisik menyerahkan materi kepada pelanggan mereka.

4. Kontrol terhadap biaya meningkat

Dengan penutupan bisnis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika atau bahkan dunia, bisnis akan semakin ketat dalam mencari cara untuk memiliki tingkat kontrol yang lebih besar atas pengeluaran mereka.

Hal ini mencakup permintaan untuk jangka waktu kontrak yang lebih pendek, klausul keadaan darurat pada perjanjian kerja, cara-cara efisien untuk mengoptimalkan kerja pekerja dan agen kontrak, dan keinginan untuk menurunkan biaya keseluruhan.

Meskipun ini adalah praktik bisnis yang baik, dampak yang dirasakan selama penurunan ekonomi ini akan menciptakan bekas luka yang kemungkinan akan bertahan selama bertahun-tahun.

Pastikan bisnis Anda memiliki jawaban bagi klien atau pelanggan yang ingin berhemat, mengurangi persyaratan kontrak atau melindungi bisnis mereka dari bencana dan malapetaka di masa depan.

5. Akan semakin banyak pekerjaan dilakukan dari jarak jauh.

Banyak bisnis yang dulu menolak tren kerja jarak jauh kini menyadari bahwa bahkan ketika tidak di kantor, karyawan tetap bekerja dengan efisien, efektif dan ekonomis. Kondisi kerja seperti ini sekarang menjadi standar kerja generasi milenial dan Generasi Z.

Tren ini sebenarnya sudah dimulai lebih dari satu dekade yang lalu, tetapi akan terus diperkuat dalam dekade baru ini dan setelah pecahnya Covid-19. Tren-tren ini akan relevan tidak hanya pada tahun 2020, tetapi juga kemungkinan jauh lebih lama di masa depan.

Membuat keputusan dan memposisikan perusahaan Anda sekarang untuk perubahan-perubahan di dunia bisnis akan memastikan bisnis Anda siap dan berada di garis depan revolusi teknologi digital jarak jauh yang baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper