Bisnis.com, JAKARTA - Perawatan soul, mind, and body yang ditawarkan dalam bentuk perawatan spa sebetulnya sangat dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini untuk merelaksasi tubuh karena dapat mengurangi stres dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun sayangnya, pemerintah telah memutuskan untuk menutup semua layanan spa sejak pertengahan Maret 2020 lalu ketika WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi. Sebab, spa memiliki tingkat sentuhan yang sangat tinggi sehingga risiko penularannya pun terbilang cukup besar.
Yoyoh R Tambera Owner Aleesha Mom and Kids Spa mengaku sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19 ini. Bisnis yang dijalankannya benar-benar drop karena tutup total sejak pertengahan Maret.
Padahal, Yoyoh baru saja me-rebranding usaha spa yang dia jalankan bersama putrinya, Gita Arwana Cakti, dari yang semula khusus orang dewasa kini menyasar anak-anak dan para ibu-ibu muda.
“Pas rebranding kemarin omzet sempat naik lebih dari 40 persen tapi tiba-tiba muncul Covid-19 sehingga kami benar-benar terkena dampak karena sama sekali enggak boleh buka,” tuturnya.
Setelah lebih dari 2 bulan tutup sementara, Yoyoh seolah mendapatkan angin segar setelah pemerintah mengumumkan akan mempersiapkan masa new normal meskipun hingga kini belum dipastikan kapan bisnis spa dapat dibuka kembali.
“Kami sudah lama melakukan persiapan untuk menuju re-opening. Karena bisnis spa ini mengenai wellness, otomatis kita sangat fokus terhadap kesehatan, jangan sampai memberikan perawatan tetapi malah membahayakan konsumen maupun terapis sehingga ada banyak yang harus dipersiapkan, protokoler kesehatannya harus ketat dan harus berhati-hati,” ujarnya.
Yoyoh yang juga menjabat sebagai Ketua I Indonesia Spa Professional Association mengatakan penerapan protokol kesehatan dimulai dari parkiran hingga proses perawatan. Bahkan untuk aroma terapi di ruangan yang biasa menggunakan aroma yang membuat rileks, kini lebih kepada lemongrass yang bersifat antiseptic dan membunuh bakteri.
Yoyoh mengakui bahwa dalam kondisi seperti ini cukup banyak klien yang ingin mendapatkan perawatan kembali. Untuk itu, dalam masa transisi ini pihaknya tengah mempersiapkan pelayanan homespa.
Gita Arwana Cakti, Co-Founder Aleesha Kids and Spa mengatakan uji coba reopening tersebut rencananya akan dimulai per 15 Juni dengan menawarkan perawatan home spa yang dilakukan di rumah klien. Untuk masa awal reopening ini nantinya dibatasi hanya akan menerima 2 klien per 1 terapis.
“Untuk meminimalisir berkumpulnya orang di satu tempat dan menjaga higienitas kita bakal buka homespa dengan protokol yang lumayan ketat, kayak baju ganti bawa 2 set. Jadi begitu sampai rumah klien mesti ke kamar mandi, cuci tangan, cuci kaki, ganti baju dan masker, pulangnya ganti lagi. Dan dibekelin face shield dan hand sanitizer juga,” jelasnya.