Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kian Menjanjikan, Budidaya Udang Semakin Dilirik

Budidaya udang bukan tergolong investasi berisiko tinggi karena semua risiko mampu diperhitungkan.
Ilustrasi - Aktivitas pembudidaya udang. ANTARA/HO-KKP
Ilustrasi - Aktivitas pembudidaya udang. ANTARA/HO-KKP

Bisnis.com, JAKARTA - Investasi bisnis budidaya udang mulai terbuka, seiring dengan prospek bisnis udang nasional yang kian menjanjikan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan dukungan dari pihak swasta yang mulai melirik bisnis udang nasional menandakan adanya perbaikan iklim investasi di bidang ini. Imbasnya pun akan berdampak positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, dia berharap momen ini menjadi pemicu bagi masuknya investasi lainnya. "Saya berharap ini juga jadi titik awal sebagai pemicu bagi masuknya investasi sejenis," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (10/6/2020).

Kendati demikian, Edhy mengingatkan agar pemerintah daerah dan swasta memfasilitasi masyarakat setempat untuk mendapatkan pelatihan budidaya udang. Adapun pemerintah pusat, menyediakan akses permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR) yang memiliki bunga 6 persen dan BLU-LPMKP dengan bunga 3 persen.

"Investasi juga harus ada dampak bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Saya minta nanti ada pelatihan pelatihan untuk mereka," tuturnya.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menjelaskan budidaya udang bukan lagi tergolong investasi berisiko tinggi karena semua risiko telah mampu diperhitungkan.

Terlebih kata dia, teknologi budidaya sudah dikuasai sepenuhnya, infrastruktur juga sudah membaik, peluang pasar tinggi, keberpihakan regulasi, serta adanya kemudahan akses yang lebih terjamin.

"Udang ini andalan ekspor, kita berharap menggeser India dan negara lain agar bisa mendominasi pangsa pasar udang dunia, dengan demikian devisa ekspor akan naik signifikan," sebutnya.

Slamet mengatakan pihaknya melakukan sejumlah upaya untuk mempercepat pengembangan kawasan budidaya udang berkelanjutan pada tahun ini. Upaya itu antara lain pengembangan model tambak udang berkelanjutan di lima Kabupaten/Kota seperti di Aceh Timur, Sukabumi, Sukamara, Buol, dan Lampung Selatan.

Kemudian, pengembangan model tambak millenial dengan memberdayakan anak muda, pengembangan model tambak perhutanan sosial dengan melibatkan lintas sektoral, dan mendorong investor untuk mengembangkan usaha budidaya udang dengan pola kemitraan inti plasma.

"Tahun ini upaya-upaya tersebut akan mulai kita dorong, sehingga dalam lima tahun ke depan target peningkatan nilai ekspor 250% bisa tercapai," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper