Bisnis.com, JAKARTA - Mencari uang terbilang cukup mudah di era teknologi yang semakin berkembang seperti sekarang ini. Terutama bagi mereka yang kreatif untuk memanfaatkan peluang.
Seperti halnya para vlogger (video blogger). Bermula dari hobi, menjadi vlogger kini cukup memberi keuntungan dari sisi financial. Vlogger Ashari Yudha pemilik akun Blog, Twitter, Instagram, Facebook, Instagram Catatan Backpacker contohnya. Tidak ada niatan sama sekali dirinya menjadi seorang vlogger seperti saat ini. Semua berawal dari hobi travelling ke berbagai tempat berhari-hari bahkan sempat 6 bulan untuk berkeliling Indonesia.
Ketika menjalani trip yang panjang, Yudha memandang perlu membuat catatan agar tidak lupa tempat mana saja yang didatangi dan apa saja yang dialami. Dia pun mengambil foto dan video untuk mengenang perjalanannya tersebut. Catatan-catatan itu dikumpulkannya dan dirangkainya untuk dituliskan kembali ke sebuah blog yang sengaja dibuatnya.
Tujuan Yudha membuat blog yakni ingin memberikan informasi mengenai tempat-tempat yang dia kunjungi. Tentunya, dilengkapi dengan foto-foto panorama di perjalanan agar orang lain katanya melihat keindahannya.
Dia pun merasa perlu menyajikan video selama travelling tersebut. Ternyata, konten-konten video yang disajikannya mendapat respon positif. “Akhirnya memutuskan fokus setiap jalan-jalan bikin konten, alhamdulillah jadi income,” sebutnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Bisa dikatakan, sebagian finansial hidup Yudha ditopang dari vlog selain berbisnis kuliner. Bisnis kuliner pun dibangunnya dari hasil bayaran konten vlog. Ya, konten Yudha kini banyak ditopang sponsor dari brand hingga kementerian. Kerja sama dilakukan per proyek hingga kontrak jangka pendek tergantung pesanan. Namun dia tetap mengerjakan konten hobinya dan terkadang permintaan dari pengikutnya.
Sedikit memberi bocoran, Yudha mengenakan tarif Rp3 juta untuk satu kali postingan foto di media sosialnya. Sementara Rp5 juta untuk 1 buah video yang ditayangkan dalam beberapa pekan atau terkadang dia suka lupa menghapus video yang telah disponsori. “Tergantung bujetnya. Ada nego, ada yang minta bonus link di Twitter,” imbuhnya.
Kini, kata Yudha banyak sponsor yang menawarkan untuk dibuatkan konten. Namun saat awal-awal membuat konten vlog, dia suka rela menautkan brand walaupun tidak dibayar. “Sekarang tinggal terima saja,” katanya.
Menjalani dunia vlogger memang memberi kesenangan. Sebab bukan hanya bisa menjalani hobi namun juga mendapat keuntungan dari sisi finansial. Namun saat pandemi seperti sekarang ini, Yudha mengaku sedih karena sementara tidak bisa travelling karena adanya pembatasan sosial.
Alhasil, dia stop sementara untuk memasok konten mengenai perjalanan dan membuat konten yang sebelumnya tak pernah terpikirkan seperti hal-hal apa saja yang dilakukan selama pandemi.