Bisnis.com, JAKARTA - Para pengamat menilai bekerja dari rumah berpengaruh buruk bagi kesehatan. Namun sayangnya karyawan tidak punya banyak pilihan.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (22/7/2020), Carol T Kulik, Profesor Riset, Manajemen Sumber Daya Manusia di University of South Australia mengatakan selama bekerja dari rumah, para karyawan mungkin mengalami kenaikan berat badan. Beberapa karyawan menatap layar laptop atau had Phoenicia mereka selama berjam-jam, duduk dalam posisi canggung tanpa istirahat.
Memang, menatap layar yang berlebihan dapat merusak retina, dan ruang kerja yang dirancang dengan buruk dapat menghasilkan nyeri punggung dan cedera akibat stres. Dalam jangka panjang, perilaku menetap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk risiko kanker yang lebih tinggi. Namun apabila komposisi waktu bekerja diatur dengan baik, mungkin hal tersebut dapat diminimalisasi.
Kata Kulik, sebisa mungkin untuk meluangkan waktu untuk beristirahat dari laptop dan mengurus kegiatan rumah tangga seperti mencuci atau melakukan aktivitas lain seperti mengajak anjing berjalan cepat, menyedot debu karpet, atau melakukan beberapa peregangan tubuh.
Aktivitas kecil, diselingi sepanjang hari, memiliki dampak positif jangka panjang pada kesehatan fisik dan psikologis. Sepuluh menit dengan penuh semangat menaiki tangga di ruma dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan membangkitkan semangat. Penting bagi perusahaan menyediakan fasilitas yang mendorong karyawan untuk beristirahat.
Kulik menyebut perusahaan harus memberi waktu bagi karyawan untuk bernapas baik secara fisik maupun psikologis. Sebab jam kerja yang panjang dikaitkan dengan lebih banyak stres, kualitas tidur yang lebih rendah dan tekanan darah yang lebih tinggi.
Perusahaan juga harus menghargai batasan peran. Ini melibatkan klarifikasi kapan karyawan perlu terjaga, dan menetapkan kebijakan yang jelas tentang email dan akses telepon di luar jam kerja.
Perusahaan ada baiknya membuat ontolan virtual hanya untuk sekedar ngobrol santai untuk menjaga kesehatan mental karyawan. Karyawan yang bekerja dari rumah dapat mengalami kesepian. Ini dapat menyebabkan depresi, insomnia, dan penyalahgunaan zat.
Dalam hal kematian dan penyakit, kesepian berada dalam tingkat yang sama dengan merokok, obesitas, dan alkoholisme. "Organisasi dapat membantu dengan menyediakan "kafe virtual" untuk mendorong interaksi informal," imbuh Kulik.