Bisnis,com, JAKARTA – Pandemi virus corona (Covid-19) tengah memukul sektor ekonomi kreatif (ekraf), sehingga pemerintah mendorong penggelontoran dana senilai Rp24 miliar dari Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) bagi pelaku usaha ekraf terdampak.
Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menambahkan, saat ini Kemenparekraf melalui BIP pun menggelontorkan dana itu untuk subsektor aplikasi, game developer, kriya, fesyen, kuliner, film atau video, animasi, pariwisata khususnya usaha wisata dan desa wisata.
Dia menegaskan untuk sektor pariwisata dikhususkan bagi homestay dan 13 jenis usaha pariwisata yang semuanya harus berada di lokasi di desa wisata. Pendaftaran untuk dana insentif ini sudah dimulai sejak 9 Juli 2020, dan ditutup pada 7 Agustus 2020. Kemenparekraf pun memperpanjang pendaftaran dan ditutup sampai 9 Agustus 2020.
Adapun maksimal nilai bantuan yang dapat diperoleh penerima kategori afirmatif adalah Rp100 juta, dan kategori reguler adalah Rp200 juta. “Jadi untuk saat ini anggaran yang disediakan Rp24 miliar masih tetap, tidak ada perubahan,” tutur Fadjar kepada Bisnis, Jumat (14/8/2020).
Saat ini Fajar menyatakan pihaknya masih melakukan kurasi dari sejumlah pelaku ekraf yang sudah mengajukan insentif. Sebelumnya, Kemenparekraf juga sudah melakukan seleksi dari sisi administratif.
Asal tahu saja pada setiap tahun penyelenggaraan, BIP mengalami peningkatan jumlah penerima dan penyaluran dana. Tahun pertama penyelenggaraan, BIP diberikan kepada 34 penerima berasal dari 19 subsektor kuliner dan 15 Aplikasi Digital dan Pengembang Game (AGD) dengan total dana sebesar Rp5,26 miliar.
Sementara pada 2018, BIP disalurkan kepada 52 penerima yang terdiri ada beberapa sub sektor yakni; 14 kuliner, 12 AGD, 13 fesyen, dan 13 kriya; dengan total penyaluran dana sekitar Rp4,7 miliar.
Pada tahun lalu, BIP diberikan kepada 62 penerima dari 5 subsektor ekonomi kreatif yaitu kuliner, AGD, fesyen, kriya, dan film. Total penyaluran dana yang diberikan tahun lalu sebesar Rp5,8 miliar.