Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang terjadi selama beberapa bulan terakhir memberikan dampak yang besar bagi berbagai lapisan masyarakat. Saat ini tak sedikit perusahaan yang harus menghentikan operasional bisnisnya hingga waktu yang belum ditentukan.
Kondisi ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah pengusaha agar bisnis yang dikembangkan dapat terus berjalan dan mempertahankan karyawannya agar tetap bekerja.
Seperti yang dilakukan pasangan pengusaha Maya Miranda Ambarsari dan Andreas Reza yang berkomitmen untuk tetap menjaga agar tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi para kayawannya dalam kondisi apapun, kecuali yang bersangkutan melakukan kesalahan.
"Saya dan suami (Andreas Reza)berkomitmen agar seluruh karyawan tetap bekerja karena kami semua menyadari bahwa kondisi ini bukanlah kondisi yang baik bagi semua orang," ujarnya.
Selain itu, Maya mengatakan ada tiga hal yang juga perlu dicermati perusahaan di masa pandemi ini. Pertama, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap sesama, kedua, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap stabilitas industri dan ketiga, perusahaan harus peduli terhadap lingkungan.
Salah satu bentuk kepedulian kepada sesama yang dilakukannya di tengah pandemi ini adalah dengan memberikan donasi berupa alat rapid test dengan merek dagang Cakra Covid-19 yang didistribusikan oleh perusahaannya PT Indo Cakra Abadi dalam HUT ke-65 Korlantas Polri, beberapa waktu lalu.
“Kami berharap aksi nyata yang kami lakukan bersama Korlantas Polri ini dapat bermanfaat untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus corona,” tuturnya.
Maya Miranda Ambarsari dan sang suami Andreas Reza memiliki sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha, mulai dari pertambangan, galangan kapal, perminyakan, e-commerce, guest house, pendidikan, hingga penyediaan alat rapid test.
Sementara itu, Irjen Pol Istiono mengatakan, bantuan kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tatanan kehidupan manusia.
Berbagai lapisan masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sama-sama pahit untuk ditelan. Ada dua pilihan, mencegah terpuruknya perekonomian atau menempatkan hidup masyarakat dalam bahaya dengan tidak mengorbankan sektor ekonomi.
Di sini tindakan bijak sangat diperlukan, antara lain berkompromi dengan mengombinasikan keduanya, yaitu hidup berdampingan dengan pandemi dan saat yang sama memeranginya dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Terpenting bagaimana kita melindungi warga dari virus mematikan ini dan melakukan semua prosedur pencegahan serta kebijakan demi mengurangi dampak virus corona," paparnya.