Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Bisnis UMKM Agar Dilirik Investor

Agar pelaku umkm atau pemilik usaha ingin bisnisnya dilirik oleh investor atau pihak pemberi pinjaman maupun modal, ada beberapa strategi yang harus dilakukan seperti yang disampaikan oleh Wafa Taftazani, Owner dari Modal Rakyat yang telah menyalurkan miliaran rupiah dana modal untuk UMKM.
Pedagang menata kain tekstil di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/2/2020)./Bisnis-Arief Hermawan
Pedagang menata kain tekstil di pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/2/2020)./Bisnis-Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA – Banyak cara yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha kecil dan menengah untuk mendapatkan modal usaha. Apalagi saat ini banyak pihak yang menyipkan sejumlah alternatif permodalan untuk membantu pelaku UMKM mulai dari pemerintah, perbankan, swasta, hingga investor.

Namun, agar pelaku umkm atau pemilik usaha ingin bisnisnya dilirik oleh investor atau pihak pemberi pinjaman maupun modal, ada beberapa strategi yang harus dilakukan seperti yang disampaikan oleh Wafa Taftazani, Owner dari Modal Rakyat yang telah menyalurkan miliaran rupiah dana modal untuk UMKM.

“Hal paling utama yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha adalah pencatatan keuangan yang baik dan histori keungan yang sehat,” ujarnya, dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Senin (5/10/2020).

Tidak hanya Modal Rakyat, pemberi pinjaman seperti perbankan pun akan selalu menanyakan pencatatan keuangan ini. Dalam standar analisa Modal Rakyat, UMKM setidaknya wajib memiliki 3 kunci pencatatan keuangan agar profilnya dapat menarik minat pemberi pinjaman:

1. Balance Sheet: Analisa total bisnis, toal aset yang dimiliki, kewajiban (liabilities) yang dimiliki, sehingga dapat dihitung berapa modal /valuasi sahamnya.

2. Income Statement: Total pendapatan (revenue) dan pengeluaran dalam periode tertentu untuk menentukan profit & loss. Jangan terpaku akan total omzet, karena yang akan dilirik oleh investor adalah profit atau margin yang didapat.

3. Cashflow Statement: menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan.
Selain itu Wafa mengatakan bahwa investor biasanya lebih tertarik pada usaha yang masih dalam tahap awal pengembangan dengan potensi growth tinggi. Artinya pemilik bisnis harus bisa menampilkan data potensi pasar; berapa banyak potensi yang sudah diserap kompetitor, sehingga bisa berapa banyak peluang yang dapat diserap perusahaan tersebut.

“Strategi kedua ini merupakan yang paling krusial jika UMKM atau bisnis apapun ingin dilirik oleh investor atau pemberi pinjaman,” tuturnya.

Per bulan Desember 2019, Modal Rakyat telah menyalurkan total lebih dari Rp 500 miliar untuk pendanaan UMKM. Selama memiliki model bisnis yang sehat, produktif dan berbadan usaha secara legal, UMKM dari latar belakang apapun dapat mendaftar menjadi peminjam
Modal Rakyat (modalrakyat.id) sendiri adalah marketplace dengan layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi yang mempertemukan pendana dengan peminjam (UMKM).

“Saat mendirikan Modal Rakyat pada 2017 lalu, kita berangkat dari masalah permodalan untuk UMKM yang ternyata adalah salah satu kunci permasalahan untuk merintis atau mengekspansi bisnis di Indonesia. Impactnya cukup besar; banyak UMKM yang tidak bisa mengembangkan potensinya, atau menunda ekspansi bisnisnya,” ujarnya.

Dalam fase apapun bisnis pasti akan tetap membutuhkan permodalan. Secara singkat solusi permodalan yang diberikan oleh Modal Rakyat mencakup kebutuhan permodalan jangka pendek (project financing), permodalan jangka menengah dan panjang (working capital).

Model bisnis Modal Rakyat yang berupa marketplace berkonsep ‘urunan’ atau konsep gotong royong (crowdfunding), sehingga semua orang bisa menjadi investor.

Modal Rakyat mempertemukan pendana dengan peminjam, namun sebenarnya kami tidak memilih perusahaan mana yang akan didanai. Yang dilakukan adalah menganalisa pencatatan keuangannya, mencakup cashflow, profit, aset, sampai utang.

“Inilah yang akan menentukan UMKM tersebut dapat live di marketplace modalrakyat.id dan bisa dipilih untuk didanai oleh investor. Untuk itu sangat ditekankan agar perusahaan memiliki laporan keuangan yang baik,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper