Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpanjangan GSP Buka Kesempatan Ekspor Bagi UMKM

Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap ekspor untuk memanfaatkan Sistem Preferensi Umum (Generalised System of Preferences/GSP) yang memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat.
UMKM
UMKM

Bisnis.com, JAKARTA -- Dengan diperpanjangnya konsesi tarif khusus untuk ekspor dari Indonesia ke Amerika Serikat, prospek dan kesempatan bagi pelaku UMKM terbuka makin luas.

Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap ekspor untuk memanfaatkan Sistem Preferensi Umum (Generalised System of Preferences/GSP) yang memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat.

Apalagi menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam siaran persnya, saat ini harga komoditas China menjadi tidak kompetitif di pasar AS karena adanya penerapan tarif impor dari AS, sehingga volume komoditas yang berasal dari China berkurang.

Di samping itu AS memiliki potensi pasar yang besar sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia, tercatat pada 2020 mencapai US$22,34 triliun dengan konsumsi domestik masyarakat AS yang sangat besar dan daya beli tinggi dengan GDP perkapita US$53.240.

“Kemampuan UMKM untuk bisa menembus pasar ekspor Amerika Serikat akan menjadi benchmarking bagi UMKM sehingga bisa menembus ekspor ke negara lain dengan lebih mudah,” kata Teten, seperti dikutip Selasa (3/11).

Ada lusinan alasan mengapa bisnis kecil harus mulai mengekspor.

Jika bisnis kecil Anda ingin meningkatkan penjualan dan keuntungan, mengurangi ketergantungan pada pasar domestik dan menstabilkan fluktuasi musiman, Anda perlu mempertimbangkan untuk ekspansi ke pasar baru.

Berikut langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk memulai bisnis ekspor, serta tips dari Just Business:

1. Atur Dasar-dasar Bisnis Anda

Ini berarti mendaftarkan bisnis Anda di mana kantor pusat Anda akan berada, mendaftarkan nama domain, mendapatkan lisensi bisnis apa pun yang Anda perlukan untuk beroperasi secara legal, dan sebagainya.

Anda juga membutuhkan rencana bisnis. Bagian dari rencana bisnis itu perlu mencakup cara menangani aturan dan regulasi pasar tempat Anda ingin bekerja.

Misalnya, untuk membawa produk alkohol dan tembakau ke AS, Anda memerlukan izin Biro Perdagangan dan Pajak Alkohol dan Tembakau, yang gratis tetapi dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkannya. Riset serupa perlu dilakukan saat berbisnis dengan negara lain, dengan mempertimbangkan segala hal mulai dari berbagai persyaratan label belakang resmi di setiap negara hingga asuransi.

Mungkin yang terpenting, Anda membutuhkan akses ke modal. Biaya awal dapat sangat bervariasi tergantung pada jenis bisnis ekspor yang Anda mulai.

2. Pilih Produk untuk Diekspor

Langkah selanjutnya dalam memulai bisnis ekspor adalah menemukan produk atau industri yang Anda sukai dan yang menurut Anda dapat dijual di pasar internasional.

Begitu Anda menemukan produk Anda, Anda juga perlu mengidentifikasi pasar yang tepat untuknya. Bagaimanapun, Anda membutuhkan seseorang untuk menjualnya. Di sinilah keterampilan Anda dalam melihat tren berperan.

Produk terbaik untuk bisnisekspor adalah produk yang baru mulai menjadi populer, atau menunjukkan prospek untuk menjadi populer di masa depan.

3. Temukan Pemasok Terbaik

Setelah Anda memiliki produk yang ingin Anda perdagangkan secara internasional, Anda perlu mencari produsen lokal atau produsen lain yang membuat produk Anda dan dapat mengarah pada kemitraan yang kuat.

Hubungan yang baik dengan pemasok sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang dalam bisnis ekspor.

4. Tentukan Harga Produk Anda

Biasanya, model bisnis pada bisnis ekspor mencakup dua pemahaman utama: volume unit yang terjual, dan komisi dari volume tersebut.

Pastikan untuk memberi harga pada produk Anda sedemikian rupa sehingga markup Anda pada produk (yang akhirnya menjadi komisi Anda) tidak melebihi jumlah yang bersedia dibayar pelanggan. Tetapi Anda tidak ingin membuatnya terlalu rendah sehingga Anda tidak akan pernah mendapat untung.

Dalam industri impor dan ekspor, importir dan eksportir biasanya mengambil 10% hingga 15% markup di atas harga yang dikenakan produsen saat Anda membeli produk mentah.

5. Temukan Pelanggan Anda

Menentukan pasar tidak sama dengan menemukan pelanggan Anda. Anda tidak bisa begitu saja mengirim produk Anda ke Pelabuhan New York dan mulai menjual barang dagangan Anda di dermaga kepada siapa pun yang lewat. Anda biasanya perlu mencari distributor dan klien yang akan mengambil produk Anda dan menjualnya kepada orang lain.

Untuk memulai, orang menyarankan untuk melakukan sesuatu dengan cara kuno — dengan menghubungi langsung. Cek kontak lokal yang Anda miliki di area tersebut, hubungi Kamar Dagang area tujuan, konsulat perdagangan, kedutaan besar, dan sebagainya.

Entitas ini mungkin dapat memberi Anda daftar kontak lokal yang dapat menjadi bantuan penting dalam memulai bisnis ekspor.

6. Tentukan Logistik

Mungkin aspek paling kompleks dari ekspor adalah logistik pengambilan produk yang dibuat di suatu tempat dan menjualnya di tempat lain.

Menyewa perusahaan ekspedisi global umumnya merupakan ide yang baik untuk semua bisnis ekspor, karena mereka akan berfungsi sebagai agen transportasi untuk memindahkan kargo — menghemat banyak waktu dan tenaga memindahkan produk Anda dari pabrik ke gudang.

Kerja sama ini dapat menghilangkan isu terkait dengan memulai bisnis ekspor di pasar perdagangan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper