Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Bisnis yang Bakal Moncer di Tahun Kerbau Logam

Pada 2021, bisnis yang berhubungan dengan logam akan moncer, tetapi yang memiliki elemen api bisa mengambil keuntungan.
Pada tahun Kerbau Logam, bisnis yang berhubungan dengan  logam dan berkaitan dengan api bakal untung./Ilustrasi peluang bisnis
Pada tahun Kerbau Logam, bisnis yang berhubungan dengan logam dan berkaitan dengan api bakal untung./Ilustrasi peluang bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Pandemi virus corona (Covid-19) begitu mempengaruhi perkembangan ekonomi kreatif pada 2020 lalu. Dari 16 subsektor ekonomi kreatif, hampir semuanya terkena dampak krisis pandemi.

Meski demikian, seiring berjalannya waktu sejumlah usaha justru menuai keuntungan, apalagi jika pelaku usahanya mampu beradaptasi. Lantas bagaimana peluang bisnis ekonomi kreatif pada 2021 yang notabenenya menjadi Tahun Kerbau Logam?

Principal Consultant-Feng Shui Consulting Indonesia Yulius Fang mengatakan bahwa Tahun Kerbau Logam ini sebetulnya masih saling bergantungan dengan Tikus Logam karena sama-sama menggunakan unsur logam sehingga energi yang ada di tahun Tikus Logam masih kuat dan akan bergulir hingga semester kedua 2021.

“Tikus Logam ini sebagai tahun perubahan dan Kerbau Logam adalah tahun transisi yang akan memuluskan segala transisi yang terjadi pada tahun Tikus Logam. Namun perbaikan ini baru akan mulai terlihat di semester kedua,” ujarnya.

Menurutnya, pada tahun yang memiliki unsur energi logam maka bisnis yang memiliki elemen api bisa mengambil keuntungan. Kondisi yang terjadi pada Tahun Kerbau Logam ini hampir sama dengan tahun Tikus Logam.

Selain api, bisnis yang memiliki unsur tanah juga diperkirakan akan hoki pada tahun Kerbau Logam, dan ini akan terjadi sepanjang tahun baik di semester pertama maupun semester kedua. Sementara itu, untuk elemen Logam akan ada pada posisi sedang di semester kedua tetapi menjadi kurang baik pada semester kedua.

Sebaliknya elemen kayu yang pada semester pertama dinilai kurang hoki, maka akan masuk dalam kondisi sedang di semester kedua. Adapun untuk bisnis yang memiliki elemen air diperkirakan akan tetap berada pada posisi tidak menguntungkan baik di semester pertama maupun semester kedua.

Namun tentu saja dalam masa pandemi Covid-19 ini, semua bisnis yang dijalankan perlu mempertimbangkan berbagai protokol kesehatan dan harus beradaptasi dengan berbagia perubahan yang telah terjadi pada tahun sebelumnya.

Terkait dengan subsektor ekonomi kreatif yang masuk dalam kategori elemen api adalah bisnis yang bergerak di bidang kuliner. Menurutnya, bisnis kuliner masih akan moncer sepanjang Tahun Kerbau Logam.

“Kuliner ini akan survive terutama yang bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi dan cukup mengandalkan penjualan secara online,” tuturnya.

Selain kuliner, bisnis ekonomi kreatif lainnya yang berhubungan dengan elemen api adalah film, animasi, fotografi, serta periklanan. Namun sekali lagi Yulius mengingatkan agar para pelaku usaha yang bergerak di bidang tersebut harus beradaptasi.

Misalnya saja untuk bidang perfilman, para film maker harus adaptif dengan menjual filmnya ke perusahaan OTT, sebab jika masih mengandalkan bioskop sepertinya masih akan terkendala.

“Kalau animasi ngga ada masalah karena orang masih menikmati beragam animasi. Kalau game ini masih ada unsur airnya juga sehingga harus lebih survive, begitu pula dengan fotografi. Periklanan cukup bagus tetapi yang menyasar ke digital karena kalau konvensional sudah mati gaya,” jelasnya.

Sementara itu, untuk bisnis kreatif yang bergerak dalam elemen tanah adalah arsitektur, desain interior, kriya, dan furniture. Untuk desain interior dan furniture menurutnya akan baik karena animo masyarakat untuk merenovasi rumah masih besar,

“Bisnis yang masuk dalam unsur tanah ini akan lebih cepat pulih. Misalnya saja pada 2020 tren membeli rumah memang menurun tetapi mulai naik pada semester 2, dan sepertinya tahun ini pekerjaan untuk renovasi rumah tidak akan berkurang bahkan bisa lebih baik,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper