Bisnis.com, JAKARTA - Pebisnis tanaman hias kini meraup mencatatkan penjualan hingga Rp200 juta dalam sehari dari penggemar tanaman hias.
Petani tanaman hias sekaligus pemilik Tio Florist Cuwartono mengaku bisa mengantongi uang senilai ratusan juta dalam satu hari penjualan di awal tahun 2021.
Dia menjual tanaman hias yang didominasi jenis Anthurium Veitchii dan Anthurium Warocqueanum tepat pada 1 Januari 2021 pukul 00.01 hingga 23.59. Sekitar 70 pot tanaman hias terjual dengan nilai lebih dari Rp 200 juta.
"Pembeli paling jauh dari Manado, Lampung sampai Medan. Ada juga dari Bandung, Jabodetabek paling banyak," kata pria yang biasa dipanggil Kang Tono di kawasan Cihideung, Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip dari Tempo.
Dia mengatakan pembeli ada yang datang langsung ke nursery dan ada pula yang membeli secara online melalui akun Instagram @tonocuwartono. Dari lebih dari 70 pot yang terjual, sekitar 50 pot adalah Anthurium Veitchii. Tiap pot harga tanaman yang disebut king of anthurium itu, dibanderol mulai Rp3,5 juta hingga Rp 7 juta untuk ukuran kecil hingga sedang.
"Sedangkan ukuran large dan XL ada yang laku Rp28 juta per pot," ujarnya.
Dia menuturkan Anthurium Veitchii dijual setelah pengembangbiakan selama satu tahun. Selama satu tahun sebelumnya, ia puasa menjual tanaman jenis tersebut.
Anthurium Veitchii./Instagram Tio Floris
Selain Anthurium Veitchii dan Warocqueanum, Tono menjual Monstera Variegata, Acuminata, Philodendron Florida Beauty, Pink Princess, Splendid, Melanochrysum, Verrucosum, Alocasia Zebrina, Dragon Scale, Homalomena Rubescens Variegata, dan lainnya.
Tono bercerita mulai menjadi petani sejak tahun 2000. Dasar merawat tanaman didapatkan dari orang tuanya yang juga petani. Saat itu, ia memecah hingga menjual bibit buah strawberry dan tanaman-tanaman hias dalam pot gantung. Kendati begitu, tiap bulan Tono mendatangkan tanaman hias yang tidak ada di wilayahnya, hingga ia 'jatuh cinta' pada Anthurium Veitchii. Kini dia memiliki tiga nurseri di Cihideung, di mana dua di antaranya hampir seluas lapangan sepak bola.
Pada kesempatan itu, Tono berbagi tips untuk generasi muda yang ingin menjadi petani tanaman hias. Menurutnya, jika ingin bertani harus punya dasar sayang pada tanaman, mau bergaul dengan banyak orang, bisa membaca pasar atau kemungkinan ke depan, dan sabar.
Dia mengatakan tanaman bisa menjadi salah satu pilihan untuk berinvestasi. Namun, kata dia, sebaiknya tidak berangan-angan harga pasti naik di dua hingga tiga tahun ke depan. Kendati begitu, dia menegaskan jika harga turun, petani tetap tidak rugi, karena sudah bisa memperbanyak atau mengembangbiakkan tanaman.
"Jadi banyak, bisa tetap untung, tidak bakal rugi kalau main tanaman. Kalau misal bicara rugi, saya sudah 20 tahun bertani, mungkin sudah bangkrut," kata dia.
Karena itu, menurut Tono, tanaman bisa menjadi salah satu pilihan berusaha UMKM atau home industri bagi generasi muda yang ingin meningkatkan perekonomian.
Tanaman hias Melanocrysum./Instagram Tio Florist