Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha sekaligus pemilik Trans Corp Chairul Tanjung mengungkapkan siapa saja yang sukses melewati pandemi corona.
Menurutnya, kunci sukses lolos dari jeratan pandemi adalah mereka yang inovatif dan kreatif.
Pasalnya, katanya, selama pandemi perilaku konsumen berubah, terutama dalam penggunaan digital.
"Tapi ada peluang dari perubahan itu. Dulu conference fisik. Sekarang digital tanpa biaya. Itu bisa hasilkan uang banyak sekaligus menekan biaya. Itu contoh dari keadaan yang ada," ujarnya dalam webinar Hari Pers Nasional 2021 bertema "Jurnalisme Berkualitas: Menguatkan Keberlanjutan Profesi Wartawan Dan Penerbitan Pers Guna Menyehatkan Demokrasi Di Tengah Gempuran Disrupsi Digital"
Dia memaparkan, dengan adanya perubahan itu, mereka yang ingin sukses bertahan harus bisa menjadikan masalah sebagai peluang, bukan sebagai ancaman. Yakni, dengan menciptakan kreatifitas dari kesulitan yang ada.
Dia juga menekankan strategi masing-masing pebisnis tidak bisa disamakan. Tapi kuncinya inovasi. Kesulitan jadi opportunity.
Baca Juga
"Saya kalau tidak ada krisis, ngak ada Chairul Tanjung sekarang," tambahnya.
Menurutnya, hidup itu seperti kue donat. Dimana orang pesimis dapat buletnya, tapi dapat bolongnya. Sebaliknya yang optimis mendapat kebalikannya.
CT juga mengamini jika butuh waktu panjang untuk bisnis recovery dari efek pandemi yang telah menggempur semua sektor.
Namun dia menyakini tahun ini akan mengalami pertumbuhan walaupun angkanya tidak besar.
Khusus sektor media, katanya, juga dimudahkan dengan adanya penggunaan digital.
Namun kesuksesan bisnis media, lanjut nya tergantung kekuatan media itu sendiri.
Mengingat meski kue makin besar, tetapi pemain juga makin banyak. Contohnya saat ini banyak media digital baru lahir, di era kemudahan teknologi tadi.
Keuntungan kemudahan digital juga berdampak pada berkurangnya biaya produksi.
Semisal, jika dahulu membuat bisnis televisi dibutuhkan dana hingga ratusan miliar rupiah. Tetapi, saat ini bahkan modal mungkin tidak perlu lagi karena orang bisa memanfaatkan kanal digital semacam youtube.
Dengan youtube, katanya, bisa memakai kamera sendiri, dan bujet operasional bisa sangat minimal, namun bisa menghasilkan produk TV digital.