Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO GoTo Andre Soelistyo, Satu-satunya Orang Indonesia Masuk Bloomberg 50 Tahun 2021

Andre Soelistyo sendiri merupakan lulusan dari University of Technology, Sydney. Dirinya menjadi presiden dari Gojek pada tahun 2015, dan kemudian pada 2019 dirinya menjadi co-CEO Gojek. Kemudian pada Mei 2021, dirinya menjadi CEO Grup GoTo.
Andre Soelistyo/Bloomberg
Andre Soelistyo/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Dengan merger senilai US$18 miliar pada bulan mei atau setara dengan Rp259 triliun, menempatkan Andre Soelistyo berada di puncak perusahaan yang memimpin transformasi digital di Indonesia.

Andre Soelistyo sendiri kini merupakan mantan eksekutif ekuitas swasta yang mengawasi Gojek dalam diversifikasi layanan seperti pembayaran seluler.

Soelistyo sendiri merupakan lulusan dari University of Technology, Sydney. Dirinya menjadi presiden dari Gojek pada tahun 2015, dan kemudian pada 2019 dirinya menjadi co-CEO Gojek. Kemudian pada Mei 2021, dirinya menjadi CEO Grup GoTo.

Selain itu baru-baru ini, dalam daftar Bloomberg 50 Andre Soelistyo menjadi satu-satunya orang Indonesia yang tampil dalam daftar.

Diketahui bahwa daftar tersebut termasuk dari pengusaha, inovator, dan pemimpin yang berperan dalam mengubah lanskap bisnis secara global, yakni dalam satu tahun terakhir.

Merger ini dilatarbelakangi setelah bernegosiasi untuk bergabung dengan Grab Holdings Inc dari Singapura, namun pembicaraan tersebut menemui jalan buntu.

Soelistyo kemudian memiliki rencana baru dan berdiskusi secara terpisah dengan Tokopedia, portal belanja populer Indonesia dan bisnis teknologinya.

Penggabungan ini menghasilkan GoTo, menyediakan layanan transportasi baik kendaraan atau mengantarkan makanan, keuangan, menjual produk konsumen dan bahan makanan, konsultasi medis, film dan lain-lainnya.

Dilansir dari Bloomberg, hal ini setara dengan gabungan Amazon, DoorDash, Netflix, PayPal dan Uber.

Untuk kedepannya, GoTo akan menjual potensi kepada investor secara internasional. Selain itu, Soelistyo juga bersiap untuk membawa perusahaan itu menjadi publik di Jakarta awal tahun depan sebelum melakukan listing di New York. Target valuasi pasar publik sendiri sebesar US$40 miliar atau sekitar Rp576 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper