Bisnis.com, JAKARTA - Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh di masa pandemi, ikut mendongkrak pertumbuhan bisnis produk herbal.
Salah satu produk herbal yang ikut mengalami peningkatan penjualan adalah Saffron yaitu putik bunga Crocus Sativus, umumnya berasal dari daerah Timur Tengah seperti Afghanistan.
Mutiara Nisa Founder PT. Herat Saffron Indonesia mengatakan saffron menjadi tren yang meningkat di saat masyarakat mencari alternatif herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Saffron dikenal memiliki banyak khasiat seperti antioksidan yang kuat, memperbaiki mood dan gejala depresi, menurunkan kadar gula darah, mengurangi gejala PMS hingga mengurangi risiko peyakit jantung. Namun yang paling berperan dalam pandemi ini adalah fungsi antioksidannya.
Saffron mengandung berbagai senyawa tanaman yang bertindak sebagai antioksidan, molekul yang melindungi sel dari radikal bebas. Zat antioksidan yang ada di Saffron ini berupa crocin, crocetin, safranal, dan kaempferol sehingga rutin mengonsumsi Saffron di masa pandemi ini akan membantu menjaga sistem imun tubuh.
Mutiara Nisa mengatakan, Herat Indonesia merupakan distributor dengan lisensi resmi dan satu-satunya untuk regional Indonesia dari Herat Global, produsen Saffron Afghanistan terbesar di dunia yang memiliki sertifikasi internasional.
Baca Juga
"Seluruh produk saffron filamen (helai) juga telah mendapatkan ijin edar dari Kementerian Pertanian RI. Jadi, seluruh produk Herat Indonesia, terjamin keaslian dan keamanannya," ucapnya.
Menurutnya, saffron sangat potensial untuk pasar Indonesia. Hanya saja image yang terbentuk saffron merupakan rempah yang mahal, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab, 0.5 gram saffron bisa dipakai untuk 3-4 minggu pemakaian.
Bunga Safron sendiri termasuk bunga yang jarang mekar, hanya setahun sekali. Itulah alasannya Saffron memiliki harga yang tidak murah jika dilihat per gramnya. 1 gram saffron sendiri berada di kisaran harga Rp60.000 hingga Rp90.000 dan biasanya terdiri dari 500-700 helai.
Cara mengonsumsinya yang cukup lazim adalah menyeduh 3-5 helai dalam 1 cangkir air putih