Bisnis.com, JAKARTA - Arief S Wirawangsadita, merupakan pemilik restoran Bumbu Desa dan juga Kampung Sampireun.
Arief tutup usia pada 26 Juli 2020. Dirinya dikenal sebagai salah satu pebisnis yang sukses.
Dalam perjalanannya, Bumbu Desa dimulai dari warung yang berada di pinggir jalan, hingga kemudian membuka tempat di luar negeri.
Untuk lebih lengkapnya, berikut merupakan profil bisnis Bumbu Desa yang dilansir dari berbagai sumber.
Restoran Bumbu Desa sendiri dikenal dengan makanan khas Sunda seperti lalapan, ayam goreng bumbu desa dan lainnya. Nuasa yang diberikan sendiri adalah ala pedesaan.
Pada awalnya, Bumbu Desa masih merupakan warung makan sederhana di pinggir Jalan Laswi, Bandung.
Baca Juga
Arief, yang memiliki pengalaman di bidang perhotelan terdorong untuk membuat makanan ala khas Sunda dikarenakan cita rasanya yang bisa diterima masyarakat di Indonesia dan belum dikonsumsi secara komersil.
Kemudian untuk ahli masaknya sendiri bukan berasal dari lulusan pendidikan formal, melainkan dari pembantu-pembantu rumah dari Desa. kebanyakan berasal dari Ciamis, Tasik, Garut dan Parahyangan timur.
Pada tahun 2012, Bumbu Desa telah memiliki 38 cabang di Indonesia dan delapan cabang di luar negeri. Diantaranya di Singapura, Melbourne, Malaysia dan Australia.
Dengan cabang yang terus bertambah, omzet Bumbu Desa juga mengalami kenaikan.
Pada tahun 2011, omzet Bumbu Desa mencapai sekitar Rp50 juta per bulan. Kemudian, Arief juga membuka peluang kemitraan dengan nilai mulai dari Rp600 juta hingga Rp3 miliar.
Kemudian untuk proyeksinya sendiri diproyeksikan meraup omzet hingga Rp250 juta per bulannya.
Jika sebelumnya Bumbu Desa hanya memiliki karyawan sebanyak 67 orang, pada tahun 2014 Bumbu Desa telah memiliki karyawan hampir sebanyak 5 ribu orang.
Bumbu Desa juga melakukan pembinaan kepada penyuplai terutama untuk kepada supplier untuk bahan baku makanan.