Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Berikut Masalah yang Sering Dialami Pelaku Usaha

Permasalahan pertama adalah kurangnya pemahaman mengenai cara mengelola keuangan. Umumnya, para pelaku usaha mencampur aduk pendapatan usaha dengan urusan personal.
Ni Luh Anggela
Ni Luh Anggela - Bisnis.com 20 April 2022  |  08:21 WIB
Berikut Masalah yang Sering Dialami Pelaku Usaha
Ilustrasi UMKM - surakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting terhadap perekonomian nasional, dimana UMKM berkontribusi lebih dari 61 persen terhadap PDB Indonesia. Selain itu, hadirnya UMKM mampu menyerap 97 persen total tenaga kerja nasional.

Kendati demikian, masih banyak pelaku UMKM yang tidak berkembang.

Founder Dreamdelion Alia Noor Anoviar menyampaikan, setidaknya ada tiga masalah yang ditemuinya ketika melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM.

Permasalahan pertama yang ditemuinya adalah kurangnya pemahaman mengenai cara mengelola keuangan. Dari pendampingan yang dilakukannya, umumnya para pelaku usaha mencampur aduk pendapatan usaha dengan urusan personal.

Kemudian, kualitas produk yang kurang baik. Bahkan, kata dia, orang-orang terkadang membeli atas dasar kasihan. Kualitas produk yang kurang baik itulah yang pada akhirnya membuat pembeli tidak kembali membeli produk dagangan pelaku UMKM.

Dan ketiga adalah inovasi dari produk, misalnya branding dan pengemasannya.

Masalah lain yang ditemui Alia adalah masalah modal. Padahal menurut Alia banyak sekali peluang pendanaan yang ada, terutama jika pelaku usaha mengenal kelompok atau komunitas seperti Dreamdelion.

Salah satu peluang pendanaan yang bisa dimanfaatkan adalah program pembiayaan ultra mikro (UMi) yang diadakan oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP).  

"Program dari PIP Itu saya rasa akan jadi angin segar bagi pelaku usaha khususnya yang tidak bisa mengakses KUR karena tidak punya jaminan sama sekali," kata Alia dalam Bincang Usaha UMi pada Selasa (19/4/2022).

Di lain sisi, Direktur Pengembangan Usaha Halal & Ekonomi Keuangan Syariah IGF-BPMI Dwi Andayani mengatakan, diperlukan pendampingan guna meningkatkan UMKM.

Kendati demikian, pendamping UMKM bukan sekedar pendamping atau mentor saja, namun harus memiliki kompetensi tersendiri. Sebagai pelaku usaha pun jangan sampai salah mencari pendamping.

Pelaku usaha, kata dia, harus tahu juga permasalahan yang dialami sebagai pelaku usaha, apakah dari aspek legalitas, pemasaran atau permodalan. Sehingga, pelaku usaha dapat menemukan pendamping yang paling sesuai dengan kebutuhan agar usahanya dapat berjalan dengan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

umkm pelaku usaha
Editor : Mia Chitra Dinisari

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top