Bisnis.com, JAKARTA - 4 Mei 1979 Margaret Thatcher menjadi Perdana Menteri Inggris wanita pertama.
Ini menjadi sejarah tersendiri bagi Inggris yang mengangkat Thatcher sebagai PM Inggris perempuan pertama.
Margaret Hilda Thatcher, Baroness Thatcher adalah seorang politikus Britania Raya, Perdana Menteri Britania Raya dengan masa jabatan terlama sepanjang abad ke-20 (1979–1990).
Jurnalis Soviet menjulukinya "Wanita Besi" (Iron Lady), istilah yang kemudian dikait-kaitkan dengan politik dan gaya kepemimpinannya. Selaku Perdana Menteri, ia menerapkan kebijakan-kebijakan Konservatif yang kelak disebut sebagai Thatcherisme.
Ahli kimia dan pengacara lulusan Oxford itu menjabat PM sehari setelah Konservatif memenangkan mayoritas 44 kursi dalam pemilihan umum parlemen.
Margaret Hilda Roberts lahir di Grantham, Inggris, pada tahun 1925. Dia adalah presiden wanita pertama dari Asosiasi Konservatif Universitas Oxford dan pada tahun 1950 mencalonkan diri untuk Parlemen di Dartford. Dia dikalahkan tetapi mengumpulkan jumlah suara yang mengesankan di distrik yang umumnya liberal.
Baca Juga
Pada tahun 1987, kemajuan ekonomi menyebabkan pemilihannya untuk masa jabatan ketiga, tetapi Thatcher segera mengasingkan beberapa anggota partainya sendiri karena kebijakan pajak pemungutan suara dan penentangannya terhadap integrasi Inggris lebih lanjut ke dalam Komunitas Eropa. Pada November 1990, ia gagal menerima mayoritas dalam pemungutan suara tahunan Partai Konservatif untuk pemilihan pemimpin. Dia menarik pencalonannya, dan John Major, rektor Menteri Keuangan sejak 1989, dipilih sebagai pemimpin Konservatif. Pada 28 November, Thatcher mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan digantikan oleh Mayor. Tiga masa jabatan Thatcher berturut-turut menandai masa jabatan terlama sebagai perdana menteri Inggris sejak 1827. Pada tahun 1992, ia diangkat menjadi baroness dan menduduki kursi di House of Lords.
Di tahun-tahun berikutnya, Thatcher bekerja sebagai konsultan, menjabat sebagai rektor College of William and Mary dan menulis memoarnya, serta buku-buku lain tentang politik. Dia terus bekerja dengan Yayasan Thatcher, yang dia ciptakan untuk mendorong cita-cita demokrasi, perdagangan bebas, dan kerja sama antar negara. Meskipun dia berhenti tampil di depan umum setelah menderita serangkaian stroke kecil di awal 2000-an, pengaruhnya tetap kuat. Pada tahun 2011, mantan perdana menteri menjadi subjek film biografi pemenang penghargaan (dan kontroversial), The Iron Lady, yang menggambarkan kebangkitan dan kejatuhan politiknya. Margaret Thatcher meninggal pada tanggal 8 April 2013, pada usia 87 tahun.