Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketahui 5 Penyebab Bisnis Startup Gagal, dan Langkah-Langkah Pencegahannya

Berikut hal yang jarang diperhatikan para pebisnis yang bisa membuat gagal bisnis startup. 
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Para pengusaha sudah mengetahui, bahwa sebuah bisnis biasanya cenderung mengalami kegagalan pada awal tahun mereka. Namun, membiarkannya gagal menjadi hal yang tidak diinginkan oleh Anda. Termasuk dalam bisnis startup yang belakangan banyak tumbang.

Artinya, memulai sebuah bisnis bukanlah sebuah perkara yang mudah apabila Anda ingin mengembangkan bisnis startup Anda sebab pada saat mengembangkan bisnis tersebut.

Melansir Michael Waterbury dari Entrepreneur, hal yang di butuhkan bukan hanya suatu kerja keras melainkan Anda pun juga membutuhkan sebuah strategi yang tepat untuk Anda jalankan agar dapat mengembangkan bisnis startup Anda secara efektif dan juga efisien.

Berikut hal yang jarang diperhatikan para pebisnis yang bisa membuat gagal bisnis startup. 

1. Anda mempekerjakan orang yang salah

Perusahaan besar sering merekrut karyawan yang buruk. Tapi mereka cukup besar untuk menyerap sejumlah ketidakmampuan tanpa harus mempengaruhi stabilitas bisnis, terutama jika proses bisnis mereka baik. Tentunya, semakin kecil bisnis Anda, maka akan semakin menyakitkan ketika Anda mempekerjakan orang yang salah.

Terus mempertahankan karyawan yang mengecewakan Anda di awal merintis startup itu suatu hal yang salah.
Anda dapat mengontrak beberapa tim untuk memabntu kebutuhan Anda dalam jangka waktu tertentu seperti akuntansi, pemasaran, SDM, dan bahkan penjualan.

Berhati-hatilah terhadap "teman dan keluarga" yang menawarkan layanan dan bantuan. Mereka mungkin bermaksud baik, tetapi memiliki hubungan profesional melalui sumber daya yang dibayar atas bakat dan akuntabilitasnya tentu akan membawa perbedaan penyelesaian proyek yang sukses dan tenggat waktu terpenuhi.

2. Anda tidak ada waktu untuk menjual

Seringkali, pengusaha memiliki visi, wawasan, strategi, dan bahkan kemampuan mengelola tim. Bahkan, dapat menemukan sebuah produk atau solusi yang hebat. Tapi, sayangnya pengusaha sering gagal karena para pendiri tidak cukup cepat menyadari bahwa mereka tidak memiliki waktu, keterampilan, atau jaringan untuk menjual secara efektif. Mereka membutuhkan tenaga penjual sejati untuk memulai pendapatan.

Penjualan adalah sumber daya yang kuat untuk dimiliki di tim Anda, karena dapat dengan mudah diukur dan memiliki Return on Investment (ROI) yang terukur. Saat merekrut tenaga penjualan, pertimbangkan jumlah masa lalu mereka dengan cermat. Rekrutlah seorang individu yang dirasa memiliki jaringan kuat di industri Anda dan doronglah mereka untuk melakukan penjualan.

3. Anda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mencari dana

Apabila kita melihat informasi di surat kabar bisnis soal kenaikan modal yang luar biasa, di mana beberapa startup dapat mengumpulkan US$30 juta atau sekitar Rp445 miliar atau beberapa lainnya berhasil mengumpulkan US$50 juta atau berkisar Rp745 miliar.

Pastikan hal tersebut tidak memengaruhi Anda. Hal ini, karena banyak pendiri menghabiskan setengah atau lebih waktu mereka untuk mengumpulkan uang. Ketika mereka berada di tengah-tengah uang yang banyak, di sisi lain mereka kehilangan pijakan pada masalah yang harus dipecahkan oleh perusahaan mereka.

Mencari jutaan venture capital sangat masuk akal bagi beberapa perusahaan. Tetapi sebelum Anda menempuh jalan itu, tanyakan apakah perusahaan Anda pada dasarnya dapat berfungsi tanpa Anda. Jika tidak bisa, lebih baik gunakan metode bootstrap dan mencari pendanaan alternatif yang umbuh secara organik agar menjaga start up tidak tergelincir.

Pastikan untuk bertanya: Bagaimana investor ini dapat mendorong visi dan pertumbuhan Anda, selain dari suntikan modal? Apakah mereka memiliki misi yang sama, apakah ada tim ahli untuk membantu memberikan panduan strategis, jaringan orang-orang dalam industri Anda yang telah terbukti sukses dan memiliki hubungan atau sumber daya tambahan, seperti dukungan keuangan dan pemasaran?

4. Investor Anda memiliki insentif yang berbeda

Jika Anda mencari investor luar, pastikan Anda memahami motivasi mereka. Apa yang mereka harapkan dari investasi ini? Seperti apa kesuksesan bagi mereka? Apa tujuan sekunder dan tersier mereka? Selain itu, pertimbangkan apa yang mungkin Anda korbankan ketika setuju untuk menerima investor. Apakah Anda mempertahankan sambil memegang kendali dalam pengambilan keputusan?

Secara alami, seorang investor dan Anda pasti ingin melihat adanya pengembalian atas bisnis yang dijalankan. Namun seringkali perusahaan yang memprioritaskan misi di atas pendapatan, mereka terlihat lebih berhasil dalam jangka panjang. Namun, apakah investor percaya pada misi Anda ? Apakah timeline mereka untuk mendapatkan keuntungan sudah masuk akal? Meskipun mengumpulkan uang bisa sangat menguras waktu, berselisih dengan investor Anda bisa menjadi lebih buruk. Evaluasi kecocokan untuk memastikan Anda selaras dengan visi kesuksesan Anda sendiri.

5. Anda memilih nama yang salah

Kata-kata sangat penting, mulai dari nama perusahaan hingga bahasa yang Anda gunakan untuk menggambarkan visi masa depan Anda. Meski, hal tersebut terlihat paling sederhana, tetapi nama yang buruk akan menjadi pukulan yang mematikan bagi sebuah start up. Jangan mudah memilih nama. Anda harus memperhitungkan bagaimana perasaan pelanggan yang akan menggunakan produk Anda. Meski, ada nama yang bermakna atau pribadi bagi Anda.

Tentu saja ada alasan lain mengapa perusahaan start up kerap gagal, Anda perlu memahami bahwa uang bukanlah suatu solusi untuk pemecahan masalah. Meski, uang yang Anda keluarkan banyak, tapi Anda tidak memahami kondisi pasar, itu akan menjadi hal yang sia-sia. Namun, selama Anda memiliki ide yang bagus dan dapat mengenali industri Anda serta membiarkan diri Anda dikelilingi oleh orang-orang yang tepat, hal ini akan sangat berguna untuk menghindari titik kegagalan dan akan menempatkan Anda di jalan menuju kesuksesan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper