Bisnis.com, JAKARTA - Masdar perusahaan menjadi salah satu investor PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) atau PGE yang resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) usai menyelesaikan proses IPO pada Jumat (24/2/2023).
Masdar yang memiliki pertumbuhan tercepat dalam perusahaan energi terbarukan di dunia dan terus aktif di lebih dari 40 negara, ternyata tak lepas dari sosok pemimpinnya, yaitu Mohamed Jameel Al Ramahi.
Terus memainkan peran kunci dalam membantu negara lain dalam mencapai inisiatif strategis net-zero, hal ini dilakukan Al Ramahi melalui Masdar untuk mendukung posisi UEA sebagai pemimpin energi dan iklim global.
Lantas, seperti apa sosok dari Mohamed Jameel Al Ramahi ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Mohamed Jameel Al Ramahi telah ditunjuk merupakan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan energi terbarukan, Masdar pusat energi bersih global yang aktif di lebih dari 40 negara.
Melansir dari Forbes, di bawah kepemimpinannya, Masdar telah berkembang menjadi salah satu perusahaan energi terbarukan dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan gabungan portofolio proyek global sebesar 15 GW kapasitas energi bersih dan investasi senilai lebih dari US$20 miliar atau setara dengan Rp304,2 triliun.
Baca Juga
Sebelum bergabung dengan Masdar, sebagai lulusan sarjana di bidang Business Administration & Finance dari University of Evansville di Amerika Serikat, Al Ramahi bekerja sebagai Internal Audit & Risk Manager di GASCO Abu Dhabi Gas Industries Ltd sejak 1997.
Kemudian, Al Ramahi pun bergabung dengan Masdar pada tahun 2008 sebagai Head of Internal Audit and Compliance, lalu dirinya naik jabatan sebagai Chief Financial Officer dan kemudian Chief Operating Officer.
Berkat rekam jejak serta reputasi yang baik selama hampir satu setengah dekade, membuat dirinya diangkat menjadi CEO dari perusahaan asal Abu Dhabi pada 2016.
Selain perannya sebagai CEO, Al Ramahi memegang sejumlah posisi dewan terkemuka. Dia adalah Ketua Komite Investasi Masdar, Wakil Ketua Dewan Global untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan menjabat sebagai Dewan Direksi untuk Masdar, Mubadala Health, Emirates Waste to Energy Company, Catalyst, dan Shuaa Energy 2 PSC.
Dia juga tergabung dalam grup bisnis Prancis, grup bisnis Australia, Dewan Bisnis AS-UEA, dan Satuan Tugas Prakarsa Pasar Berkelanjutan untuk Transisi Energi.
Dengan kiprahnya yang aktif di dunia internasional soal energi terbarukan, tak heran apabila dia berhasil masuk ke dalam ‘Top 100 CEOs In The Middle East 2022’
Melansir dari Forbes, dengan sebagian besar fokus dunia pada transisi energi, mereka sejak awal memang telah mengenali soal ancaman dari perubahan iklim dan mengambil tindakan tegas untuk membantu memitigasinya.
Pengakuan awal ini mengarah pada pembentukan Masdar pada 2006, pada saat hanya sedikit negara lain yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan
“Sementara Masdar telah banyak berubah selama bertahun-tahun, misi kami tidak. Kami didirikan untuk mendukung posisi UEA sebagai pemimpin energi dan iklim global, dan itu tetap menjadi inti dari semua yang kami lakukan,” ungkapnya.
Adapun, salah satu proyek percontohan pengembangan energi terbarukan di UEA adalah Masdar City, yang lokasinya di Abi Dhabi yang terus berdedikasi untuk mendukung pengembangan teknologi inovatif di berbagai sektor termasuk energi terbarukan, penyimpanan energi, AI, kesehatan, ruang angkasa, dan mobilitas.
Masdar City membuka jalan bagi inovasi dalam transportasi berkelanjutan, menerapkan sistem transportasi umum yang mengutamakan pejalan kaki yang memastikan transportasi yang bersih dan efisien di seluruh kota.
Selain mendorong inovasi kelas dunia, Masdar City juga berfungsi sebagai rumah bagi lulusan pertama di dunia berbasis penelitian Universitas AI, Universitas Kecerdasan Buatan Mohamed bin Zayed.