Bisnis.com, JAKARTA - Model bisnis disruptive innovation menjadi strategi bisnis di mana perusahaan memasuki pasar yang sudah ada dengan solusi baru yang lebih murah, lebih efisien, atau lebih mudah digunakan.
Inovasi yang mengganggu ini dapat menjadi cara yang signifikan dalam mengambil sebagian besar pangsa pasar dari pemain yang sudah mapan dengan harga yang lebih rendah atau dengan cara menawarkan fitur yang lebih baik.
Contohnya seperti Netflix, yang mengganggu industri penyewaan DVD dan membuat bisnis video rental tradisional menjadi tidak relevan. Netflix memberikan opsi berlangganan online yang lebih mudah dan lebih murah daripada pergi ke toko rental DVD.
Lantas, apa saja lima model bisnis efektif yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut?
Dilansir dari Forbes, berikut ulasan Bisnis selengkapnya:
1. Model Pasar
Model ini menjadi sebuah konsep bisnis di mana platform atau perusahaan menciptakan sebuah pasar online untuk menghubungkan penjual dan pembeli.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi transaksi antara kedua belah pihak dan menghasilkan keuntungan dari komisi atau persentase dari penjualan.
Contohnya, eBay dan Etsy adalah dua platform pasar online yang populer. eBay memungkinkan penjual untuk menjual produk mereka melalui sistem lelang, sedangkan Etsy menyediakan platform untuk penjual produk kerajinan tangan dan barang seni.
Kedua platform tersebut mengambil keuntungan dengan mengambil persentase dari setiap penjualan yang terjadi di situs mereka.
Model pasar ini menguntungkan karena mereka tidak perlu memiliki produk atau inventaris sendiri, namun dapat menghasilkan uang dengan memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli.
2. Model Bisnis Gratis
Model ini menjadi strategi di mana produk atau layanan dasar disediakan secara gratis untuk sekelompok besar pengguna, sementara produk premium dengan fitur tambahan dijual kepada sekelompok kecil pengguna yang bersedia membayar.
Contohnya adalah aplikasi seperti Spotify atau LinkedIn. Keduanya menyediakan layanan dasar secara gratis untuk semua pengguna, namun menawarkan akses premium dengan fitur tambahan kepada pengguna yang bersedia membayar.
Keuntungan dari model bisnis gratis adalah bahwa itu dapat menarik pengguna yang lebih banyak, meningkatkan brand awareness, dan memungkinkan pengguna untuk mencoba produk atau layanan sebelum mereka memutuskan untuk membelinya.
Namun, strategi ini hanya akan berhasil jika produk atau layanan dasar yang disediakan gratis memiliki nilai yang cukup tinggi bagi pengguna.
3. Model Freemium
Model bisnis Freemium adalah strategi bisnis yang menggabungkan elemen model bisnis gratis dan model bisnis premium.
Dalam model ini, layanan dasar disediakan secara gratis, sementara fitur tambahan atau akses premium diberikan hanya kepada pengguna yang membayar.
Namun, yang membedakan Freemium dari model bisnis premium adalah bahwa pembayaran untuk fitur premium tidak selalu dilakukan dengan uang tunai, melainkan dengan data pengguna atau dengan tindakan tertentu yang diinginkan oleh bisnis.
Namun, model bisnis Freemium juga memiliki risiko, seperti pengguna yang hanya menggunakan layanan gratis dan tidak berkontribusi pada pendapatan bisnis atau pengguna yang mengalami frustrasi dengan fitur dasar dan memutuskan untuk beralih ke pesaing.
4. Model Langganan
Dalam model bisnis ini, bisnis mengambil layanan atau produk yang sebelumnya dapat diakses dengan mudah oleh konsumen dan menguncinya.
Jadi, satu-satunya cara bagi konsumen untuk mendapatkan akses ke layanan tersebut adalah dengan membayar sejumlah uang,
5. Model bisnis ekosistem
Model bisnis ini menjadi strategi pengusaha dalam menawarkan serangkaian produk atau layanan terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Upaya ini bertujuan untuk membuat pelanggan terbiasa menggunakan satu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tertentu, sehingga meningkatkan loyalitas dan nilai pelanggan.
Dalam model bisnis ekosistem, bisnis membatasi pilihan pelanggan dengan menawarkan produk atau layanan yang terintegrasi dan saling terkait.