Bisnis.com, JAKARTA - PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) baru awal bulan ini melantai di bursa, tepatnya pada 7 Juli 2023.
Pencatatan AMMN di bursa digadang-gadang menjadi IPO terbesar tahun ini, dengan nilai penawaran umum saham mencapai Rp10,73 triliun.
Posisi AMMN juga semakin kokoh, setelah masuk dalam jajaran top 10 market caps atau emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di balik kesuksesan perusahaan ini, ada Alexander Ramlie, yang menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO Amman Mineral.
Mengutip laman resmi Amman Mineral Internasional, Alexander adalah seorang warga negara Indonesia yang bergabung bersama pada tahun 2015 sebagai anggota tim pendiri perusahaan.
Sejak bergabung dengan Amman, Alex memiliki peran sentral dalam akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara. Saat ini, Alex juga menjabat posisi Direktur Non-Eksekutif Macmahon Holdings Ltd, kontraktor pertambangan yang terdaftar di ASX.
Baca Juga
Dari tahun 2011 hingga 2015, ia menjabat posisi Presiden Direktur dan CEO PT Borneo Lumbung Energi & Metal yang pernah terdaftar di BEI. Alex juga memimpin proses akuisisi saham mayoritas di Bumi PLC oleh Borneo di tahun 2011.
Pada periode tahun 2012 dan 2015, Alex menjabat sebagai Direktur Bumi PLC yang terdaftar di LSE, dan menjadi Wakil Presiden Komisaris/ Wakil Ketua Dewan PT Berau Coal Energy Tbk yang terdaftar di BEI dengan kode saham BRAU, serta anak perusahaannya, PT Berau Coal.
Pada saat yang sama, dia juga menjabat sebagai komisaris di PT Bumi Resources Tbk, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Arutmin Indonesia.
Alex memulai kariernya sebagai bankir investasi di Lazard Frères & Co dan memiliki gelar sarjana dan magister di bidang ekonomi dari Boston University. Dia diangkat menjadi Direktur Utama pada 23 September 2020.
Di bawah kendalinya, Amman Mineral Internasional (AMMN) resmi melantai di bursa pada awal Juli 2023. AMMN menawarkan saham perdananya dengan harga penawaran Rp1.695 per saham.
Dalam IPO tersebut, AMMN akan menerbitkan 6,3 miliar saham baru, setara dengan 8,8 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Setelah IPO, AMMN makin kokoh dengan masuk dalam jajaran top 10 market caps atau emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), menggeser PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dari jajaran top 10 big cap.
Terkini, pada Kamis (27/7/2023), AMMN ngebut ke posisi ke-8 emiten terbesar, menyalip posisi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
Berdasarkan data BEI, AMMN masuk dalam jajaran saham top market caps di posisi ke-8 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp178 triliun.