Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah pendapatan Anda tidak selalu menjadi penentu apakah Anda kaya atau miskin. Namun, kebiasaan dalam mengelola keuanganlah yang menentukan.
Bahkan dengan penghasilan yang wajar, kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan dapat menjerumuskan Anda dalam lingkaran kemiskinan.
Meskipun memiliki penghasilan yang cukup, banyak orang yang kesulitan untuk mengatur keuangan dan mencapai stabilitas keuangan.
Berikut adalah 10 kebiasaan mengelola keuangan yang salah dan tips untuk mengatasinya.
1. Hidup di luar kemampuan seseorang
Ini adalah kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan yang paling umum yang dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan.
Membelanjakan lebih banyak dari yang Anda hasilkan, didukung oleh berbagai kemudahan, seperti kartu kredit dapat menghasilkan siklus menumpuknya utang yang berbahaya.
Hiduplah sesuai kemampuan Anda, belanjakan lebih sedikit dari yang Anda hasilkan dan tabunglah selisihnya.
Baca Juga
2. Tidak memiliki anggaran
Gagal menganggarkan dan melacak ke mana uang Anda pergi adalah kesalahan besar. Tanpa anggaran yang jelas untuk pemasukan dan pengeluaran, uang Anda akan lenyap begitu saja.
Buatlah anggaran terperinci setiap bulan termasuk utang, tagihan, belanjaan, hiburan, dan lain-lain. Ketahui dengan pasti ke mana setiap uang dialokasikan.
Melacak pengeluaran akan menunjukkan pemborosan dan menunjukkan di mana penyesuaian perlu dilakukan. Penganggaran akan memberi Anda kendali atas uang Anda.
3. Tidak menabung atau berinvestasi
Jika Anda tidak menabung dan menginvestasikan sebagian dari penghasilan Anda secara teratur, Anda akan kehilangan kekuatan bunga majemuk dan pertumbuhan dari waktu ke waktu.
Mulailah dengan menabung dana darurat, kemudian manfaatkan 10-15% lainnya untuk dana pensiun dan tujuan keuangan lainnya.
4. Hanya melakukan pembayaran minimum atas utang
Membayar hanya tagihan minimum pada kartu kredit, pinjaman, dan utang lainnya akan membuat Anda membayar lebih banyak biaya bunga dari waktu ke waktu dan utang yang berkepanjangan.
Biasakan untuk selalu membayar lebih dari jumlah pokok utang, terutama untuk utang berbunga tinggi. Mempercepat pelunasan adalah kunci untuk membebaskan uang untuk menabung dan membangun kekayaan.
5. Tidak memiliki dana darurat
Tanpa cadangan uang tunai untuk pengeluaran tak terduga, tagihan mendadak dapat menyebabkan Anda terjebak dalam utang atau kehancuran finansial.
Anda bisa mencoba untuk mengatur dana darurat sebesar 3-6 bulan biaya hidup. Hal ini akan menjadi bantalan agar Anda tidak perlu menggunakan kredit atau menguras tabungan pensiun saat hal tak terduga terjadi.
Akan lebih baik jika Anda memiliki fokus untuk berhemat agar dapat menabung dana darurat.
6. Pembelian impulsif (Impulse Buying)
Sangat mudah untuk jatuh ke dalam kebiasaan belanja impulsif, terutama belanja online. Pembelian yang tidak terencana ini, terutama untuk barang-barang yang tidak penting, dapat dengan cepat mengikis keuangan Anda.
Lawanlah keinginan untuk berbelanja secara spontan dan sebagai gantinya, tunda dulu keinginan tersebut. Tanyakan pada diri Anda apakah pembelian tersebut sesuai dengan anggaran dan tujuan Anda sebelum membelinya.
7. Tidak meninjau keuangan secara teratur
Tidak memeriksa laporan bank dan kartu kredit secara berkala, serta anggaran dan pola pengeluaran Anda secara keseluruhan, dapat menyebabkan biaya-biaya yang tidak dikenali, dan kurangnya kesadaran akan kemana uang Anda pergi.
Biasakan untuk memeriksa keuangan Anda setiap bulan dan perbaiki sesuai kebutuhan.
8. Hanya berfokus pada saat ini tanpa mempedulikan masa depan
Umumnya, orang hanya berfokus pada kebutuhan mereka saat ini, dengan harapan bahwa kebutuhan di masa depan akan terpenuhi dengan cara tertentu. Namun, itu adalah pemikiran yang salah.
Anda perlu mempertimbangkan masa depan setiap kali Anda membuat keputusan keuangan, seperti menabung untuk masa depan.
9. Anda merasa masih terlalu dini untuk mulai menabung
Saat Anda masih muda, mudah sekali terbuai dengan berbagai kesenangan yang dapat dibeli dengan uang.
Banyak orang sering berpikir bahwa saat ini masih terlalu dini untuk mulai menabung atau berinvestasi. Namun sebenarnya, tidak ada kata terlalu dini untuk menabung sebagian dari penghasilan Anda, tidak peduli seberapa rendah atau tinggi penghasilan Anda.
10. Memprioritaskan hal-hal yang salah
Ingin membeli properti investasi, merenovasi rumah, atau berlibur? Mungkin Anda perlu mengurangi beberapa kesenangan hidup yang tidak perlu.
Salah satu kebiasaan yang bisa diubah adalah membuat kopi di rumah setiap hari daripada harus membeli di luar agar bisa menghemat banyak uang.
Ini adalah perubahan kecil, namun memprioritaskan renovasi rumah Anda di atas membeli kopi setiap hari dapat membuat tujuan memiliki rumah impian menjadi lebih cepat dan mudah.
Anda tidak hanya harus jelas tentang tujuan dan prioritas Anda, tapi juga harus ditinjau ulang secara teratur. (Kresensia Kinanti)