Bisnis.com, JAKARTA - Fotografi produk menjadi salah satu kemampuan penting bagi UMKM untuk dapat mempromosikan dan memasarkan buah karyanya lebih luas.
Nita Kurnia, pegiat UMKM sekaligus juga fotografer produk, menyampaikan sebelum melangkah ke foto produk, pengusaha perlu mengenali produk itu sendiri. Apakah brand berjenis fesyen, food, atau aksesoris.
"Perlu dipahami juga bahwa ada sisi yang perlu dipertahankan dalam foto produk suatu brand agar konsumen mengenali ciri khas produk tersebut,” jelasnya dalam acara Tingkatkan Daya Saing Produk Lewat Fotografi & Media Sosial yang digelar Kredit Pintar, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (19/12/2023).
Lebih detail lagi Nita mengajak perserta untuk mempraktikan secara langsung bagaimana memotret produk. Nita menjelaskan langkah-langkah agar foto produk menarik, dimulai dengan persiapan background.
Anda dapat membuat studio mini sendiri hanya dengan karton putih atau kertas HVS, selotip, meja, dinding. Lalu gunakan model sebagai daya tarik, terutama untuk produk fesyen.
Pencahayaan foto harus baik. Cari tempat yang terang agar foto terlihat cerah dan detail. Selain itu, Tentukan tema foto yang sesuai dengan produk Anda. Misal, produk kopi, gunakan biji foto sebagai pendamping. Kemudian cari sudut pandang yang tepat.
Baca Juga
"Lalu melakukan editing, kurasi, dan finishing untuk hasil akhir foto produk kita,” imbuhnya.
Acara Tingkatkan Daya Saing Produk Lewat Fotografi & Media Sosial yang digelar Kredit Pintar merupakan bagian workshop "Kelas Pintar Bersama" yang selama tahun 2023 telah mengikutsertakan 700 peserta yang tersebar di 10 kota di Pulau Jawa dan Sumatera.
DKI Jakarta terpilih sebagai kota ke-11 sebagai penutup rangkaian Kelas Pintar Bersama di tahun ini yang selain melibatkan para pelaku UMKM juga mengundang komunitas Blogger di Jakarta.
Kredit Pintar adalah platform pinjaman digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari Januari hingga November 2023 Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp9,2 Triliun, dimana sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan. Total pinjaman yang berhasil Kredit Pintar salurkan dari 2017 hingga saat ini berjumlah Rp40 Triliun.
Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar, menyampaikan peningkatan kapasitas dan produktivitas UMKM melalui Kelas Pintar Bersama telah menjadi titik perhatian Kredit Pintar. Kelas Pintar Bersama merupakan kegiatan edukasi yang dipersembahkan oleh Kredit Pintar untuk komunitas UMKM guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha.
"Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kami untuk mendorong UMKM naik ke level berikutnya sekaligus meningkatkan skala usaha,” jelasnya.
Kredit Pintar sangat mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan. Apalagi saat ini terdapat lebih dari 70% dari 270 juta penduduk Indonesia yang masih kurang terlayani (underbanked) dan belum terlayani (unbanked) oleh produk keuangan.
Dalam kesempatan yang sama, Arsya Helmi, Regulatory Compliance Kredit Pintar, mengatakan pesatnya pertumbuhan UMKM dan kontribusinya dalam perekonomi nasional hendaknya diiringi dengan inklusi dan literasi keuangan yang memadai sehingga peningkatan literasi dan inklusi keuangan digital menjadi hal yang penting untuk terus ditingkatkan bersama.
Hal ini sejalan dengan komitmen OJK untuk terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan digital terutama bagi pelaku UMKM sehingga dapat semakin berkontribusi dalam penguatan ekonomi nasional.