Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WIDYARETNA BUENASTUTI jadi duta di mana pun

Ingin menjadi dokter, astronot, insinyur, beberapa jenis profesi yang kerap menjadi cita-cita masa kecil. Bagi Widyaretna Buenastuti Wihardijono kecil, profesi pada masa depannya adalah menjadi seorang duta besar.

Ingin menjadi dokter, astronot, insinyur, beberapa jenis profesi yang kerap menjadi cita-cita masa kecil. Bagi Widyaretna Buenastuti Wihardijono kecil, profesi pada masa depannya adalah menjadi seorang duta besar.

 
Besar di lingkungan kedutaan besar, Widya kecil ingin jadi duta besar. Kini, Direktur Public Affairs
and Communications PT Pfizer Indonesia ini merasa sebagai apa pun, seseorang adalah duta bagi dirinya dan perusahaan tempatnya bekerja.
 
Widya menjalani masa kecilnya dengan berbagai pengalaman baru, pindah dari satu negara ke negara lain bersama keluarganya. Lahir di Buenos Aires, sekolah awal di sekolah internasional di Siria, kesulitan berbahasa Indonesia sempat dialaminya begitu kembali ke Indonesia.
 
Pindah dari sekolah dasar internasional dengan jumlah siswa 20 orang per kelas ke SD negeri di Jakarta dengan 40 siswa di kelas, Widya menjadi pendiam dan agak sulit berkomunikasi dengan teman yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar sehari-hari.
 
“Saat itu peran bapak sangat besar, beliau membantu mengembalikan rasa kepercayaan diri dengan
dukungan dan bimbingan untuk mengikuti berbagai lomba, salah satunya pidato,” ujarnya.
 
Kedekatan dengan sang ayah terus terjalin, bahkan saat sekolah menengah pertama (SMP), dimana mereka banyak menghabiskan waktunya bersama, dan Widya melihat dengan langsung pekerjaannya.
 
Selama berada di luar negeri, khususnya saat di Manila, dia banyak menghabiskan waktu dengan para pelajar asal Indonesia. Mereka banyak berbagi cerita mengenai indahnya masa sekolah menengah atas (SMA) di Indonesia.
 
“Melihat foto yang ditunjukkan rasanya sekolah di Indonesia menyenangkan, bisa punya banyak teman, ikut berbagai kegiatan. Akhirnya saya memilih sekolah di Jakarta, meskipun keluarga masih ada di negara lain,” ujarnya.
 
Ternyata, apa yang diceritakan oleh para pelajar tersebut benar, Widya menikmati masa SMA,
termasuk memiliki pacar yang kini menjadi suaminya. Kenal sejak 1989, sang suami banyak berperan memperkenalkan budaya Indonesia padanya.
 
Sikap individualisme dari kehidupannya di luar negeri sempat terbawa hingga harus beradaptasi
menjadi lebih memikirkan mengenai persepsi orang terhadap dirinya. Hal ini diakui membuatnya menjadi lebih mawas diri dan salah satu cara menjaga diri.
 
Diterima kuliah hukum di Universitas Indonesia dilaluinya dengan pekerjaan sampingan sebagai
penerjemah, memanfaatkan kemampuannya berbahasa asing. Hingga saat ini, Widya tidak hanya
berbahasa Indonesia dan Inggris, dia juga masih bisa berkomunikasi dengan bahasa Tagalok, Filipina.
 
Lulus kuliah, widya berkarier di salah satu firma hukum di Jakarta, sebelum akhirnya bergabung dengan PT Frizer Indonesia di bagian legal. 
 
Widya menikmati pekerjaannya dan menjadi lebih mengerti mengenai hukum di industri obat-obatan
Indonesia.
 
Lama bergelut di dunia hukum perusahaan farmasi, dia mengaku aturan di Indonesia cukup membingungkan, tidak ada komunikasi antardepartemen, menyebabkan banyak pihak bingung.
 
Salah satu contohnya kebijakan impor yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Aturan tersebut ternyata awalnya tidak dikomunikasikan dan disesuaikan dengan kebijakan yang ada di Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Bea dan Cukai.
 
“Kami pun antarvendor obat akhirnya saling berkomunikasi dan bersama pemerintah berusaha memberikan kepastian berusahaan untuk ke depannya. Bisnis tumbuh bersama dengan regulasi yang tepat,” ujarnya.
 
Masalah aturan ini juga yang mendorong Widya untuk menggeluti lebih jauh, termasuk berniat menjadi doktor hukum farmasi yang saat ini belum populer, tetapi sebenarnya sudah diperlukan oleh industri maupun regulator.
 
Rumus SBI
 
Beralih menjadi Direktur Public Affairs and Communications PT Pfizer Indonesia, penyuka warna ungu dan orange ini belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik, salah satunya saat harus
memberikan kritik.
 
Rumus SBI menjadi pilihannya, yaitu dengan melihat situasi sebelum menyampaikan kritikan, memperhatikan perilaku (behaviour) seseorang yang akan dikritis, dan mengantisipasi dampak (impact) dari kritik tersebut.
 
 
Bekerja di dunia kesehatan, Widya melihat sehat dan sehat berkelanjutan sangat besar bedanya. Sehat yang berkelanjutan mengandung unsur budaya, ada budaya yang harus diubah, kebiasaan yang tidak lagi dilakukan untuk mempertahankan sehat berkelanjutan.
 
Paling mudah seperti budaya membuang sampah pada tempatnya, menghilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan, seperti pengendara mobil yang membuang tisu melalui kaca jendela, bukannya menyiapkan tempat sampah kecil di dalam mobilnya.
 
Ada juga isu mengenai antibiotik, Pfizer Indonesia mendidik tenaga terhadap antibiotik, karena saat ini resistensi antibiotik makin rumit dan makin berat.
 
“Kami melakukan edukasi kembali kepada petugas-petugas medis dan bekerja sama dengan rumah sakit juga. Kalau menggunakan antibiotik secara terus menerus nanti seseorang akan kebal, kemudian akan diberikan dosis antibiotik yang lebih tinggi lagi,” ujarnya.
 
Pfizer berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk come up dengan suatu modul yang akan memberikan pengetahuan kepada rumah sakit, bagaimana caranya cycling atau mixing penggunaan antibiotik.
 
Jika Anda sedang berlibur ke Bogor di Sabtu pagi dan bertemu Widya, sendiri, menunggu toko Macaroni Panggang di buka, artinya ibu tiga anak ini sedang menikmati me time.
 
Dia menyetir mobil sendiri ke Bogor dari Jakarta pukul 06.00, menunggu toko buka pukul 07.00 untuk membeli Macaroni Cheesse kesukaannya. Tidak hanya rasanya, dia menunggu pintu dibuka untuk mencium harumnya aroma macaroni panggang. ([email protected]) (sut)
 
*) Artikel ini disadur dari rubrik People Bisnis Indonesia Weekend edisi Minggu 10 Juni 2012

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper